TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jumat, 24 Juni 2016, ditutup melemah sebesar 39,74 poin lantaran terkena dampak negatif hasil referendum Inggris yang keluar dari Uni Eropa.
IHSG ditutup melemah sebesar 39,74 poin atau 0,81 persen menjadi 4.834,56, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 6,38 poin (0,76 persen) menjadi 824,61.
"IHSG melemah akibat sentimen Brexit. Namun, menjelang penutupan, indeks sedikit rebound setelah sempat tertekan hingga 2 persen. Hal itu karena sebagian investor melihat tekanan yang terjadi sebagai peluang untuk mulai melakukan akumulasi saham secara selektif," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada di Jakarta, Jumat, 24 Juni 2016.
Reza berujar, pelaku pasar asing terpantau melakukan aksi beli bersih di pasar saham pada akhir pekan ini. Tercatat, pelaku pasar asing membukukan beli bersih atau foreign net buy sebesar Rp 587,796 miliar.
"Diharapkan investor lokal melihat peluang kumulasi untuk mendapat harga yang diskon. Saham-saham perbankan, properti, dan konsumer dapat menjadi perhatian," ucap Reza.
Meski demikian, Reza menyarankan pelaku pasar saham melakukan akumulasi dengan prinsip kehati-hatian yang tinggi mengingat dampak negatif sentimen Brexit ini belum dapat diprediksi terhadap perekonomian global.
Frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 274.769 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,81 miliar lembar saham senilai Rp 7,46 triliun. Terdapat 61 saham naik, 227 saham turun, dan 85 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Adapun indeks Hang Seng melemah 609,21 poin (2,92 persen) ke level 20.259,13, indeks Nikkei turun 1.286,33 poin (7,92 persen) ke level 14.952,02, dan Straits Times melemah 58,46 poin (2,09 persen) ke posisi 2.735,39.
ANTARA