TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengapresiasi kinerja ekspor industri mainan, salah satu industri yang berperan dalam kelompok 12 komoditas unggulan ekspor.
"Tercatat, pada 2015, industri mainan telah berhasil mengekspor US$ 456 juta, setara dengan Rp 6,16 triliun, jika mengacu pada nilai tukar rata-rata rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sepanjang 2015, yakni Rp 13.500," kata Menteri Saleh melalui siaran pers di Jakarta, Kamis, 23 Juni 2016.
Sedangkan, pada kuartal I 2016, ekspor mencapai US$ 83 juta dengan jumlah penyerapan tenaga kerja 82 ribu orang.
Sebuah produsen mainan PT Mattel Indonesia mengekspor 30 persen dari semua mainan yang diekspor pada 2015.
Perusahaan tersebut memproduksi boneka Barbie, Ever After High, Monster High, dan Dora, serta mainan Fisher Price, Hot Wheels, dan Thomas & Friends.
Mattel Indonesia merupakan anak usaha Mattel Inc yang berpusat di Los Angeles, Amerika. Telah beroperasi lebih dari 20 tahun di Indonesia, Mattel membangun dua unit pabrik di Kawasan Industri Jababeka.
Produksinya mencapai 60 juta unit per tahun dan mengekspor lebih dari tiga juta unit boneka setiap bulan secara reguler.
Pasar terbesar Mattel Indonesia adalah Amerika dan Kanada (40 persen), Eropa (35 persen), Amerika Latin (20 persen), dan Asia-Pasifik (5 persen).
Senior Vice President Dolls and Diecast Manufacturing Mattel Indonesia Teck Heng Soo mengatakan Mattel Indonesia merupakan pabrik terbesar di antara pabrik Mattel di dunia, seperti Cina, Malaysia, Thailand, dan Meksiko.
“Posisi Indonesia sangat penting bagi mata rantai produksi Mattel. Kami juga mendukung industri lokal karena melibatkan pemasok dan subkontraktor,” ujarnya sembari menyebut jumlah karyawan Mattel Indonesia 10 ribu orang.
Vice President and General Manager Mattel Indonesia Roy Tandean mengungkapkan, pabrik di Cikarang memproduksi 50 persen Barbie yang beredar di seluruh dunia.
“Jadi kami bisa bilang Indonesia telah menjadi tuan rumah terbesar Barbie. Kami juga memproduksi dua juta pakaian boneka per pekan,” tuturnya.
Dalam 5 tahun terakhir, Mattel Indonesia telah mengekspor boneka dengan nilai US$ 150-200 juta per tahun. Angka ini tiga kali lipat dibanding capaian pada 1995.
Komitmen Mattel Indonesia semakin kuat lantaran tengah mempersiapkan produksi mainan die cast (mobil) Hot Wheels di unit pabrik West Plant di Cikarang.
Diharapkan, mesin-mesin produksi sudah terpasang pada Oktober dan direncanakan mulai produksi pada akhir 2016 dengan kapasitas produksi 50 juta unit per tahun dan mempekerjakan seribu karyawan.
ANTARA