TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II mengajukan permohonan agar pemerintah mau menyuntikkan dana melalui penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun. Dana ini untuk pembebasan lahan sekitar 200 hektare.
“Pembebasan lahan untuk pembangunan tiga runway (landasan pacu) Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi saat rapat kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat di gedung DPR, Rabu, 22 Juni 2016.
Budi mengatakan kapasitas runway Bandara Soekarno-Hatta saat ini adalah 72 pergerakan per jam. Sedangkan kondisi kenyataan di lapangan sudah 86 pergerakan per jam pada jam sibuk dan hari yang sibuk.
Adapun total dana yang dibutuhkan adalah Rp 41 triliun. Tahun lalu, AP II mendapat PMN sebesar Rp 2 triliun. Budi berharap tahun ini AP II bisa mendapat jumlah serupa, sehingga total PMN adalah Rp 4 triliun. Kebutuhan sisanya didapat dari pinjaman bank/obligasi, arus kas internal, dan efisiensi investasi.
Dia berharap dana tersebut bisa mengakomodasi tingginya pertumbuhan angkutan udara di Indonesia, khususnya Bandara Soekarno-Hatta. Ia menuturkan penambahan runway ini bukan hanya menguntungkan AP II, tapi juga pemerintah.
“Mendukung program pemerintah soal infrastruktur,” katanya. Juga menunjang pertumbuhan ekonomi, meningkatkan sumber pendapatan pajak, dan meningkatkan konektivitas transportasi antarwilayah.
Sedangkan manfaat bagi AP II antara lain menambah kapasitas runway Bandara Soekarno-Hatta, meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan, serta mengantisipasi permintaan pengguna jasa bandara.
BAGUS PRASETIYO