TEMPO.CO, Jakarta - Korporasi pelabuhan milik negara, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) I, berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun pada kuartal II 2017.
Surat utang tersebut dikeluarkan setelah perseroan menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun. Obligasi senilai Rp 1 triliun dalam empat seri tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 22 Juni 2016.
Bambang Eka Cahyana, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I, mengatakan hasil penerbitan obligasi pada tahun depan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan investasi pada 2017 sekitar Rp 3 triliun. "Dari internal kemungkinan dari penyisihan depresiasi, laba 2016 kemungkinan bisa dapat Rp 1 triliun. Sisanya, sekitar Rp 2 triliun, dari obligasi," kata Bambang, Rabu, 22 Juni.
Menurut Bambang, pada penawaran obligasi senilai Rp 1 triliun, terjadi kelebihan permintaan hingga 7,5 kali. Perseroan tetap menyerap Rp 1 triliun sesuai rencana awal. "Ini kerja sama bagus antara Pelindo I dan Mandiri Sekuritas. Walaupun diterbitkan di dalam negeri, ada investor dari Singapura yang membeli," ucap Bambang.
Sekitar 54 persen dari hasil obligasi Rp 1 triliun akan digunakan untuk mengembangkan infrastruktur fasilitas pelabuhan di beberapa cabang perseroan dan sekitar 42 persen untuk membeli peralatan di beberapa cabang. Sekitar 0,3 persen untuk bina usaha perseroan di rumah sakit pelabuhan berupa pengadaan klinik dan penataan rumah sakit serta 3,7 persen untuk mengembangkan infrastruktur teknologi informasi di kantor pusat.
Obligasi yang ditawarkan tersebut memperoleh hasil pemeringkatan AA (idn)/idAA (Double A) dari PT Fitch Ratings Indonesia dan PT Pemeringkat Efek Indonesia.