TEMPO.CO, Bogor - Presiden Joko Widodo memprediksi Indonesia bisa melakukan swasembada daging sapi 9-10 tahun lagi. Upaya itu bisa tercapai bila proses pembibitan sapi unggulan berjalan konsisten.
"Di sini proses hulu pembibitan sapi potong. Harus konsisten dan butuh waktu," kata Jokowi di PT Karya Anugerah Rumpin, Bogor, Selasa, 21 Juni 2016. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai Indonesia sudah berada di jalur yang benar bila ingin swasembada berhasil.
Ia menjelaskan, setiap tahun, pemerintah dan swasta akan memproduksi 2-3 juta bibit unggul pejantan (sperma beku) sapi. Produksi itu akan berjalan selama enam tahun. Dari hulu, bibit atau sapi unggulan akan memasuki proses hilirisasi yang diperkirakan berjalan 3-4 tahun.
Bila proses itu berjalan konsisten, besar kemungkinan Indonesia mempunyai stok yang cukup untuk swasembada daging sapi. Jokowi mengatakan, proses pembibitan bekerja sama antara Kementerian Pertanian, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, badan usaha milik negara, dan swasta.
Setelah meninjau ruas tol Bogor-Sukabumi, Presiden Jokowi beserta rombongan mengunjungi tempat pembibitan sapi potong di Desa Cibodas, Rumpin, Kabupaten Bogor. Di PT Karya Anugerah Rumpin, Jokowi melihat sapi-sapi hasil pembuahan dari gen atau bibit unggul. Sapi lokal berjenis Madura atau Bali, misalnya. Sapi yang semula hanya memiliki bobot rata-rata 200-300 kilogram, setelah dilakukan kawin silang, beratnya menjadi bertambah dua kali lipat.
Jokowi menuturkan ada tujuh lokasi pembibitan sapi potong yang saat ini sedang dikembangkan. Beberapa di antaranya ialah Sumatera Barat, Bogor, Nusa Tenggara Timur, Malang, dan Pare-Pare. Sedangkan BUMN yang akan dilibatkan ialah PT Berdikari.
Jokowi mengatakan, selama masa pembibitan berjalan, impor daging sapi tidak bisa dihindari. Jokowi mengatakan, saat harga daging sapi tinggi, keran impor dilakukan untuk mencegah dipotongnya sapi-sapi indukan. "Bahaya ini harus dihindari," kata dia.
Ia menambahkan, pemerintah akan tetap menargetkan harga daging sapi di level Rp 80 ribu per kilogram. Alasan utamanya ialah karena harga daging sapi di negara lain rata-rata di kisaran Rp 50-60 ribu. "Mestinya kita bisa ke sana (harga Rp 80 ribu). Target itu harus dikejar," ucap Jokowi.
ADITYA BUDIMAN