TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral Sudirman Said meresmikan stasion pengisian bahan bakar gas (SPBG) di Balikpapan, Kalimantan Timur senilai Rp 103 miliar.
Peresmian SPBG Rapak, Batu Ampar dan Sepinggan ini untuk mendukung rencana pemerintah menerapkan kebijakan konversi bahan bakar gas bagi kendaraan umum kota besar Indonesia.
“Kota Balikpapan menjadi percontohan energi bersih di Indonesia,” kata Sudirman Said di Balikpapan, Jumat (17/6).
Sudirman mengatakan pemerintah secara bertahap mulai membangun infrastruktur pendukung penggunaan energi gas di seluruh kota/kabupaten Indonesia. Energi gas terbukti lebih efektif dan bersih dalam pemanfaatan bahan bakar transportasi kendaraan bermotor. “Bahkan lebih murah, hemat 60 persen dibandingkan konsumsi solar dan premium,” ujarnya.
Langkah pertama pemerintah adalah menyiapkan sebanyak 170 konverter gas yang dipasang di setiap kendaraan dinas Pemerintah Kota Balikpapan dan angkutan umum. Pemberiannya secara gratis diharapkan mampu mendorong percepatan konversi gas di Balikpapan.
Selain pemerintah daerah dengan kendaraan dinas dan angkutan umum, pemerintah juga mendorong penggunaan BBG untuk industri. Sementara untuk jaringan gas rumah tangga dalam kaitan dengan city gas, Kementerian ESDM membangun jaringan gas sebanyak 3.892 sambungan di kota Balikpapan.
“Sempat meninjau penyambungan jaringan pipa gas kota yang tepat berada di kawasan Tanah Abang,” ujarnya.
Sudirman ada beberapa kota yang sudah membangun instalasi gas seperti Surabaya, Batam, Tarakan, Sumatera Selatan, Tarakan. Kaltim sudah berjalan di Bontang dan Balikpapan. “Juga Balikpapan dan berikutnya kita bangun pula di Samarinda,” sebutnya.
Sementara VP Comuniccation Pertamina Pusat Wiando Puspo menambahkan untuk membuat infrastruktur mother station dan dua daughter station di Balikpapan menelan anggaran Rp 103 miliar.
SG WIBISONO