TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) bisa menggairahkan sektor investasi. Sebab, penurunan BI rate akan mengurangi biaya modal bagi pelaku usaha.
Kalla mengatakan penurunan BI rate memang akan mengurangi pendapatan di tabungan. Namun, di sisi lain, penurunan BI rate akan mengurangi beban bunga untuk pinjaman.
"Artinya, diharapkan dunia usaha akan lebih bergairah karena ongkos pada bidang modal menurun," kata Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 17 Juni 2016.
BI rate turun 25 basis poin dari 6,75 persen menjadi 6,50 persen. Penurunan diambil BI dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dilakukan selama dua hari, 15-16 Juni 2016. BI rate terbaru ini berlaku efektif 17 Juni dan menjadi penurunan keempat tahun ini. Penurunan BI rate 25 basis poin telah dilakukan pada Januari, Februari, dan Maret lalu.
Kalla mengatakan suku bunga tinggi akan membebani pelaku usaha untuk meminjam dana guna berinvestasi. "Kalau bunga rendah, harga pokoknya bisa turun, maka kita harapkan orang mau investasi daripada mendepositokan di bank," ujar Kalla.
AMIRULLAH