TEMPO.CO, Malang - Kebutuhan uang di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang selama Ramadan dan Idul Fitri tahun ini diperkirakan mencapai Rp 3,07 triliun atau meningkat 20 persen dari periode yang sama tahun lalu, Rp 2,56 triliun.
Wilayah kerja BI Malang mencakup Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Probolinggo.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern Rini Mustikaningsih mengatakan kenaikan dipengaruhi oleh beberapa faktor. "Antara lain pembayaran gaji ke-13 dan 14 pegawai negeri, Tentara Nasional Indonesia, dan Kepolisian Republik Indonesia," katanya pada Senin, 13 Juni 2016.
Jumlah hari libur pada 2016 yang lebih banyak ketimbang jumlah hari libur tahun lalu, pelaksanaan libur Ramadan yang bertepatan dengan periode liburan sekolah, serta penambahan titik/lokasi dan frekuensi penukaran, baik oleh BI Malang maupun kalangan bank umum serta bank perkreditan rakyat (BPR), turut mempengaruhi kenaikan kebutuhan tersebut.
“Kebutuhan uang tunai terbesar adalah untuk pembayaran THR (tunjangan hari raya) pekerja swasta, terutama pekerja pabrik,” ucap Rini.
Guna meningkatkan pelayanan saat transaksi tunai melonjak, BI Malang menggandeng banyak bank umum dan BPR. Titik atau lokasi penukaran uang baru pelbagai pecahan yang dilalui mobil kas keliling diprioritaskan di pasar-pasar dan tempat keramaian. Sejauh ini, ada 34 bank umum dan 39 BPR yang akan terlibat.
Dari sisi transaksi nontunai, BI Malang sudah memastikan semua perangkat, hubungan dengan sistem lain, sistem peserta, serta seluruh perangkat pendukung berfungsi baik.
BI Malang siap melayani masyarakat dan perbankan sepanjang Ramadan, mulai 6 Juni hingga 1 Juli, dengan jam operasional sistem pembayaran nontunai BI seperti biasa. Untuk 4 Juli, BI menyelenggarakan operasional terbatas. Sedangkan kegiatan operasional sistem pembayaran nontunai secara normal berlangsung pada 11 Juli 2016.
ABDI PURMONO