TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana meremajakan 880 kereta karena kondisi fisik sebagian besar sudah tua. "Semestinya segera diperbarui," kata Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Senin, 13 Juni 2016. Peremajaan ini dilakukan lantaran umur armada tersebut berkisar 30 hingga 50 tahun.
Peremajaan akan dilakukan dalam beberapa tahap. Setahun pertama peremajaan akan dilakukan pada 250 hingga 300 armada terlebih dahulu. Edi mengatakan bila pemeremajaan berlangsung rutin, dalam kurun tiga tahun semu armada akan berhasil diremajakan.
Anggaran untuk peremajaan tersebut bersumber dari kas perusahaan pelat merah itu. Kendati tidak menyebut besarannya, Edi mengklaim kas yang dimiliki cukup. “Soal dana kami siap."
Selain berencana meremajakan armada, PT KAI juga berencana menambah gerbong. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan transportasi, khususnya pada hari raya keagamaan, seperti Idul Fitri.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, PT KAI boleh saja mengajukan anggaran untuk penambahan PSO (public service obligation) atau masyarakat pengguna jasa KA ekonomi. Namun dengan catatan, armadanya tersedia.
Jonan menegaskan, penambahan rangkaian kereta sangat bergantung dari ketersediaan armada. Selain itu, pengajuannya juga harus dilakukan setahun sebelumnya.
Adapun tahun ini, pemerintah telah memberikan subsidi khusus untuk penambahan angkutan lebaran. Untuk tahun depan, penambahan PSO dipastikan ada, meski tak banyak. Hitungan Jonan penambahan PSO tahun depan berkisar antara 5-10 persen.
BAGUS PRASETIYO