TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Muladno mengatakan salah satu hasil pertemuan empat menteri di Kementerian Pertanian kemarin adalah keputusan mengimpor sapi selama setahun. “Hitungannya nanti setelah Idul Fitri baru akan dilakukan,” kata Muladno kepada Tempo, saat dihubungi pada Sabtu, 11 Juni 2016.
Muladno menjelaskan, hitung-hitungan kuota impor nanti akan memperhitungkan kebutuhan akan daging sapi selama setahun dan berapa stok yang ada. Keputusan ini menggantikan cara yang sebelumnya dilakukan, yaitu per kuartal.
Kuota juga memperhitungkan stok sapi di feedlotter berapa, dan nantinya akan menemukan hasil. “Nanti kurangnya berapa ketahuan,” ujarnya.
Muladno mencontohkan, jika saat kebijakan itu sudah berjalan ternyata stok sapi dalam negeri dan impor tak mencukupi, yang diimpor adalah daging sapi beku. “Sudah harus berpikir bagaimana memenuhi kebutuhan Lebaran ke depan. Jangan jangka pendek saja," katanya.
Muladno menuturkan, nantinya akan ada perusahaan-perusahaan yang mendapatkan izin untuk melakukan impor dan mereka akan terus dipantau oleh pihaknya. Hal yang dipantau, tutur dia, adalah bagaimana perusahaan-perusahaan itu menjalankan kesepakatan mendatangkan sapi impor tersebut.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan akan melakukan terobosan baru untuk memotong rantai pasokan bahan pokok termasuk daging. Menurut Amran, hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Selain daging, ayam dan minyak goreng akan disalurkan ke koperasi-koperasi se-Jabodetabek, yang jumlahnya menurut Amran sekitar 20 ribu.
DIKO OKTARA