TEMPO.CO, Jakarta --Juru Bicara Lion Air Group Andy M Saladin menuturkan, mengapa pesawat Wings Air IW-1936 terpaksa tidak bisa mengangkut seluruh bagasi penumpang demi mengutamakan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan.
Menurut Andy M Saladin, Pilot in Command (PIC) saat itu memutuskan untuk mengurangi muatan pesawat. Terdapat 283 kilogram bagasi penumpang yang tidak terangkut.
"Keputusan PIC untuk menurunkan beberapa barang penumpang tentunya untuk mengutamakan keselamatan penerbangan," kata Andy pada Kamis, 9 Juni 2016.
Kemarin, seorang penumpang IW-1936, Taufiq, mengeluh lewat situs change.org. Dia mengaku, semua bagasi penumpang ditinggal di Bandara Rote Ndau untuk mengurangi beban agar pesawat bisa terbang ke Kupang. Penumpang diminta mengambil bagasinya masing-masing di Bandara El Tari keesokan harinya, Kamis, 9 Juni 2016.
Di situs change.org, Taufiq mengaku bagasi ditinggal lantaran IW-1936 mengangkut kargo. Menurut Taufiq, informasi itu berasal dari kecurigaan petugas PT Angkasa Pura I (Persero) di Bandara El Tari, Kupang.
Namun Andy menegaskan, sebagian besar bagasi penumpang telah diantarkan langsung ke rumah penumpang. Ada juga yang mengambil barangnya di Bandara. "Kami pastikan bahwa seluruh penumpang telah menerima barangnya," kata Andy.
Baca Juga:
Menteri Perhubungan Ignatius Jonan memerintahkan pengawas angkutan udara memeriksa insiden tertinggalnya bagasi penumpang Wings Air rute Rote Ndau - Kupang nomor penerbangan IW-1936 pada 8 Juni 2016, Rabu lalu. Jonan menjamin akan ada sanksi buat Wings Air bila insiden itu berasal dari kesalahan Wings.
Jonan menegaskan, bagasi penumpang adalah hak penumpang maksimal 20 kilogram per penumpang. "Itu harus dipenuhi. Kargonya belakangan. Barang harus ikut sama penumpang," kata Jonan.
KHAIRUL ANAM