TEMPO.CO, Jakarta - Ada peristiwa menarik saat Presiden Joko Widodo memberi sambutan di acara peletakan batu pertama Pembangkit Listrik Tenaga Uap Lontar unit IV di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Jumat, 10 Juni 2016. Di tengah pembicaraan, presiden yang akrab disapa Jokowi itu bertanya dan meminta warga yang rumahnya belum teraliri listrik mengangkat tangan.
Karena tak mendapat respons, Jokowi lantas meminta warga Desa Lontar yang rumahnya belum teraliri listrik naik ke panggung. Ada 19 orang yang mengaku rumahnya belum ada listrik.
Seorang ibu dari Kampung Selate mengatakan sudah dapat listrik tapi dari tetangga sebelahnya. "Itu artinya sudah dapat listrik," ucap Jokowi tak mau kalah.
Namun ibu itu tetap mendesak. Meski rumahnya diterangi dua buah lampu tapi ia menuturkan tak memiliki meteran listrik atau kwh meter. Tak ambil pusing, Jokowi lantas meminta ke Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir untuk segera memasang kwh meter di 19 rumah warga yang belum ada. "Mau saya yang bayar apa Bapak?" tanya Jokowi ke Sofyan. "Saya saja Pak," ucap Dirut PLN.
Dialog interaktif itu mendapat respons tepuk tangan dan gelak tawa dari hadirin. Namun ada satu ibu lainnya yang saat ditanya soal serupa malah menjawab meminta pekerjaan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tampak sulit menjawab permintaan sang ibu. "Minta ke Pak Bupati saja," ucap Jokowi sekenanya.
Lantas Sofyan menjawabnya dengan menawarkan pemberian kredit usaha rakyat dari perbankan. "Ibu bisa bikin warung. Nanti ada 3.000 pekerja di PLTU Lontar unit IV," ucap mantan Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia itu.
Menurut Jokowi, ke depan kebutuhan listrik sangat mendesak. Khusus wilayah Pulau Jawa dan Bali saja hingga 2019 memerlukan 21 ribu megawatt. Bila tidak diupayakan dari sekarang masyarakat terancam mengalami pemadaman listrik. "Oleh sebab itu saya ngotot 35 ribu megawatt harus cepat," ucapnya.
Bersama Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur PLN Sofyan Basir, dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki, Jokowi resmi meletakkan batu pertama pembangunan PLTU Lontar unit IV. Proyek pembangkit berkapasitas 1 x 135 megawatt itu bernilai investasi Rp 6,8 triliun
Pembangunan PLTU Lontar unit IV dilakukan Sumitomo Corporation—Black and Veatch International Company dengan menggandeng kontraktor lokal, PT Satyamitra Surya Perkasa. Dibangun di atas tanah seluas 11 hektare persegi, PLTU unit IV diproyeksikan akan selesai pada 2019.
ADITYA BUDIMAN