TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong telah menerbitkan penugasan dan persetujuan impor daging sapi kepada empat perusahaan, yakni PT Berdikari Indonesia, PD Dharma Jaya, Perum Bulog, dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia.
Namun yang telah terealisasi baru dari PT Berdikari Indonesia. "Direncanakan impor 5.000 ton, karkas dan secondary cut, realisasi pada 7 Juni 2016 sebanyak 120 ton," ujar Thomas Lembong saat memberikan jawaban dalam rapat koordinasi bersama Komisi Perindustrian dan Perdagangan Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis malam, 9 Juni 2016.
Adapun untuk PD Dharma Jaya, pemerintah memberikan izin impor daging seberat 500 ton secondary cut, sementara Bulog seberat 10 ribu ton berupa manufacturing meat, lidah dan buntut, serta hati dan jantung.
Sedangkan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) masih dalam proses penerbitan. Rencananya, PT PPI disetujui untuk mengimpor daging seberat 29,5 ribu ton berupa karkas, secondary cut, manufacturing meat, lidah dan buntut, serta hati dan jantung.
Thomas mengatakan kebijakan impor dilakukan karena ia melihat dinamika pasar sulit diprediksi. Karena itu, solusi yang diberikan adalah impor. "Khusus daging sapi, jujur, ada aspek keterlambatan dari kami, pemerintah. Harusnya jauh-jauh hari sudah persiapan," katanya.
Berdasarkan koordinasi Menteri Perdagangan dengan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Thomas diminta memonitor perkembangan di pasar yang dinamis dan terus mendatangkan pasok daging sapi. "Ini terus kami lakukan sampai harganya mencapai yang diharapkan, Rp 80 ribu rupiah per kilogram," tuturnya.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI