TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengatakan kebijakan impor daging sapi beku yang dilakukan pemerintah merupakan langkah untuk menstabilkan harga daging sapi yang melambung di pasaran.
Menurut Thomas, tidak rasional jika pemerintah memaksakan menyembelih indukan sapi. Selain itu, ucap dia, butuh waktu lama jika harus menunggu indukan melahirkan. Dengan pertimbangan itu, pemerintah melakukan kebijakan mengimpor daging sapi beku.
Sebenarnya, sejak November lalu, pemerintah sudah berkoordinasi untuk mengantisipasi melambungnya harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan. "Itulah perbedaan antara perencanaan dan implementasi eksekusi kami, khususnya di sapi tidak optimal," ucap Thomas di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 8 Juni 2016.
Banyak anggapan bahwa melambungnya harga daging karena ulah spekulan yang memainkan harga. Namun Thomas memilih berpikir positif bahwa kenaikan harga daging sapi terjadi karena distribusi logistik yang tidak memadai. "Misalnya kekakuan-kekakuan masyarakat yang ngotot harus daging segar. Itu kan sangat sulit untuk diatur logistiknya," ujarnya.
Thomas menyarankan masyarakat membiasakan mengkonsumsi daging beku agar dapat disimpan berbulan-bulan. Sebab, proses pembekuan dilakukan untuk membunuh kuman yang terkandung di dalam daging. Berbeda dengan daging segar yang menurut dia cepat membusuk dan tidak higienis karena diletakkan dan dijual dengan suhu ruangan.
"Itu harus dikampanyekan, harus disosialisasi kepada semua kalangan bahwa daging beku itu lebih higienis daripada pada daging segar," tutur Thomas.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI