TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan kebutuhan uang (outflow) periode Ramadan dan Idul Fitri tahun ini mencapai Rp 160,4 triliun. Angka tersebut meningkat dari realisasi outflow tahun sebelumnya sebesar Rp 140 triliun.
“Tahun ini menjadi yang paling tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ucap Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi di gedung BI, Senin, 6 Juni 2016.
Dia menyebutkan, proyeksi kenaikan outflow tersebut dipengaruhi sejumlah faktor. Faktor-faktornya, antara lain pembayaran gaji ke-13 dan ke-14 bagi PNS/TNI/Polri dan jumlah hari libur yang lebih banyak dibandingkan 2015.
Faktor lainnya adalah pelaksanaan libur Ramadan tahun ini bertepatan pula dengan periode liburan sekolah dan adanya penambahan titik serta frekuensi penukaran baik oleh BI maupun perbankan.
Outflow diperkirakan akan didominasi uang pecahan besar, yakni nominal Rp 20 ribu ke atas, yang diperkirakan akan mencapai 92 persen dari total outflow. Sedangkan sisanya merupakan pecahan kecil, yakni Rp 10 ribu ke bawah.
Outflow tertinggi diperkirakan terjadi di Jabodetabek (28 persen), diikuti daerah lainnya di Pulau Jawa (33 persen), Sumatera (20 persen), Sulampua dan Bali Nusa Tenggara (11 persen), dan Kalimantan (7 persen). Persediaan uang ini dinilai sangat mencukupi pemenuhan proyeksi kebutuhan uang periode Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, baik dari sisi jumlah total maupun jumlah per pecahan.
BAGUS PRASETIYO