TEMPO.CO, Yogyakarta - Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menyediakan Rp 5 triliun untuk penukaran uang pecahan bernominal kecil menjelang Lebaran 2016.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Arief Budi Santoso mengatakan jumlah uang yang disiapkan kali ini lebih banyak ketimbang tahun sebelumnya.
Data Bank Indonesia menunjukkan kebutuhan menukarkan uang masyarakat setiap tahun meningkat jumlahnya seiring dengan tumbuhnya daya beli masyarakat.
Pada 2015, BI menyediakan Rp 4,6 triliun, Rp 4,1 triliun pada 2014, Rp 3,3 triliun pada 2013, dan Rp 2,9 triliun pada 2012. “Untuk penukaran uang pecahan Rp 20 ribu ke bawah, Bank Indonesia menyiapkan Rp 62 miliar,” kata Arief, Jumat, 3 Juni 2016.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY membuka loket penukaran uang pada 20-30 Juni, setiap Senin-Kamis, pukul 09.00-12.00. BI juga bekerja sama dengan tujuh bank umum dan dua bank perkreditan rakyat (BPR). Tempatnya di Joglo Pemerintah Kabupaten Sleman dan Balai Kota Yogyakarta. Bank itu di antaranya BNI, Bank Mandiri, BRI, dan BRI Syariah. Plafon penukaran sesuai dengan kebijakan masing-masing bank umum dan BPR.
BI juga mengimbau masyarakat untuk bertransaksi menggunakan uang nontunai saat menukarkan uang. Masyarakat yang telah menjadi nasabah bank, khususnya bank umum, tidak perlu membawa uang tunai. Mereka bisa menggunakan kartu ATM atau debit di mesin yang disediakan bank di loket penukaran.
SHINTA MAHARANI