TEMPO.CO, Jakarta - General Manager Marketing Operation Region III PT Pertamina, Jumali, mengatakan Pertamina melakukan antisipasi agar bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji tetap aman tersedia di masyarakat saat Ramadan dan Idul Fitri.
Selain membuat posko satgas sampai ke terminal-terminal BBM, sejumlah hal lain dilakukan. "Kami melakukan monitoring stok demi menjamin stok aman dalam upaya menjaga stok nasional," kata Jumali saat ditemui di kantor Pertamina, Jakarta Pusat, Jumat, 3 Juni 2016.
Pertamina mengungkapkan bahwa pihaknya terus menjaga stok BBM dan elpiji nasional. Untuk stok Premium memiliki ketahanan sampai 17 hari, solar 28 hari, dan avtur 25 hari. Begitu pun dengan Pertamax yang memiliki ketahanan 25 hari, Pertalite 7 hari, dan elpiji 17 hari.
Jumali mengatakan upaya lain yang dilakukan Pertamina adalah menambah mobil tangki beserta sopirnya di masing-masing terminal BBM. Hal ini dilakukan karena terminal BBM beroperasi 24 jam menyalurkan BBM. Selain itu, akan ada kantong BBM atau mobil tangki BBM yang standby di SPBU. Mobil tangki itu akan ditempatkan di jalur rawan kemacetan total, dan berfungsi mem-backup penyaluran BBM. Dari data yang dipaparkan Jumali, ada sekitar 75 kantong BBM disiapkan.
Kemudian Pertamina juga menyiapkan jalur contraflow agar mobil-mobil tangki BBM bisa lancar menyalurkan BBM ke titik-titik yang membutuhkan. Hal ini dilakukan bekerja sama dengan kepolisian. "Nantinya dikawal mobil patroli polisi," ujar Jumali.
Hal lain yang dilakukan Pertamina adalah flexibility supply. Misalnya, ada kebutuhan BBM di daerah Cikampek, dan terminal BBM yang paling dekat tak bisa memberikan pasokan BBM, maka terminal BBM lain yang lokasinya juga dekat harus menyuplai BBM ke lokasi yang membutuhkan tersebut.
Terakhir adalah penjualan BBM kemasan yang disediakan di gerai khusus ataupun di SPBU-SPBU yang rawan kemacetan. Hal itu dilengkapi dengan koordinasi berbagai pihak, seperti Polri, TNI, Dinas Perhubungan, dan Badan Geologi.
DIKO OKTARA