TEMPO.CO, Jakarta - Investasi Jepang di Asia Tenggara semakin bertumbuh seiring dengan rendahnya upah tenaga kerja dan potensi yang besar di wilayah tersebut.
Hal ini didukung pula oleh kondisi hubungan Cina-Jepang yang semakin membara, sehingga mengurangi daya tarik Cina bagi beberapa pebisnis asal Jepang.
Berdasarkan data dari Jepang, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa, 31 Mei 2016, selama tiga tahun berturut-turut, pada 2015, jumlah investasi asing langsung oleh Jepang ke sepuluh negara anggota ASEAN meningkat dan melampaui investasi oleh Cina dan Hong Kong.
Berdasarkan data Bank of Japan, tingkat investasi menanjak; jumlah investasi oleh Jepang di ASEAN meningkat hampir tiga kali lipat menjadi 20,1 triliun yen atau sekitar US$ 180,9 juta pada akhir tahun lalu jika dibanding lima tahun lalu.
Sementara itu, investasi Jepang di Negeri Tirai Bambu melandai setelah menyeruaknya protes pada 2012 pascasengketa territorial di Laut Cina Timur yang mendorong perusahaan-perusahaan Jepang melakukan diversifikasi risiko investasi.
Dengan pertumbuhan ekonomi Jepang yang lesu serta populasi penduduk yang menurun dan menua, sejumlah perusahaan mencoba mencari peruntungan di negara lain di Asia.
“Pasar Asia cukup menarik dari perspektif Jepang. Rendahnya pendapatan per kapita dan profil populasi yang muda membuat potensi pertumbuhan ekonomi cukup besar,” ujar Ma Tieying, ekonom DBS Group Holdings di Singapura.
Dia menuturkan keterbukaan pasar di wilayah Asia Tenggara dan rendahnya upah pekerja dibandingkan dengan Cina menarik para investor Jepang.
Dalam sebuah survei yang dilaksanakan pada 2015, 48 persen usaha manufaktur menyatakan keinginan memperkuat bisnis atau berekspansi ke Cina menurun drastis bila dibanding hasil survei pada 2011; 73 persen usaha manufaktur memilih Cina sebagai ladang bisnis.
Survei yang dilakukan Japan Bank for International Cooperation menemukan 56 persen perusahaan tersebut berniat mengekspansi investasinya ke lima negara kunci ASEAN, yakni Singapura, Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Sementara itu, lima anggota ASEAN lain adalah Brunei, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.
BISNIS.COM
