TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Perdana Menteri Belarus Vladimir Semashko beserta lima pejabat yang mendampingi bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, 30 Mei 2016. Kunjungan itu membahas soal kerja sama pada bidang ekonomi.
Seusai pertemuan, Wakil Perdana Menteri Semashko mengatakan pertemuan itu membahas kondisi hubungan kedua negara dalam dua tahun terakhir. "Tiga tahun lalu, Presiden Republik Belarus Alexander Lukashenko pernah ke sini. Kami sekarang ingin menjajaki kerja sama dengan Indonesia," ucapnya.
Baca: Alih Fungsi Sawah Dituding Penyebab Produksi Beras Berkurang
Menurut dia, dalam tiga tahun terakhir, terjadi kenaikan volume perdagangan di Belarus. Kenaikan itu mencapai 1,7 kali dibanding tahun sebelumnya. Nilai perdagangan di antara kedua negara dalam beberapa tahun terakhir menyentuh angka US$ 235 juta pada sektor perdagangan.
Semashko optimistis, ke depan, nilai perdagangan kedua negara bisa meningkat. Karena itu, Belarus siap mendukung perusahaan Indonesia yang ingin menjalin kerja sama. Indonesia mempunyai potensi yang besar, khususnya dalam jumlah penduduk.
Selain itu, melihat posisi yang strategis di Asia Tenggara, Indonesia merupakan pintu gerbang untuk masuk ke negara Asia Tenggara lainnya. "Belarus juga mempunyai posisi strategis sebagai pintu masuk ke pasar Eropa," kata Semashko.
Simak: Simulasi Beres, Pemerintah Berharap RUU Tax Amnesty Disahkan
Adapun Belarus, Semashko melanjutkan, tertarik menjalin kerja sama perdagangan dengan Indonesia pada sektor minyak sawit dan karet. Kemarin, rombongan Belarus sudah bertemu dengan Gubernur Sumatera Selatan. Pertemuan dengan Wakil Presiden hari ini untuk mempertegas kerja sama ke depannya.
ADITYA BUDIMAN