TEMPO.CO, Madiun - Perusahaan Umum Bulog Subdivisi Regional Madiun bakal menggelar operasi pasar bawang merah. Sebab, mendekati Ramadan, harga komoditas tersebut melambung hingga Rp 40 ribu per kilogram. "Melebihi batas kewajaran," kata Kepala Bulog Subdivisi Regional Madiun Rachmat Syahdjoni Putra, Kamis, 26 Mei 2016.
Menurut Rachmat, harga bawang merah di pasar sewajarnya hanya sekitar Rp 30 ribu per kilogram. Karena itu, operasi pasar perlu dijalankan agar dapat dibeli warga dengan harga terjangkau. "Kami tekan harganya ke Rp 25-30 ribu per kilogram," ujarnya.
Rentang harga itu, Rachmat menambahkan, bakal diterapkan saat operasi pasar dan sudah termasuk subsidi dari pemerintah. Kini, pasokan bawang merah untuk kebutuhan warga Jawa Timur telah disiapkan di gudang Bulog Subdivisi Regional Surabaya Utara di Sidoarjo. Ihwal jumlahnya, dia mengaku belum mengetahui secara pasti.
Yang jelas, menurut Rachmat, pasokan tersebut disediakan bagi kabupaten dan kota yang menggelar operasi pasar bawang merah. Untuk pelaksanaannya, Bulog bakal berkoordinasi dengan pemerintah di wilayah kerjanya yang meliputi Kabupaten Madiun, Kota Madiun, dan Kabupaten Ngawi. "Besok kami rapatkan untuk mengetahui apakah operasi pasar bawang merah perlu dilakukan atau tidak," tuturnya.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata Kabupaten Madiun Agus Suyudi menilai operasi pasar bawang merah belum perlu dilakukan. Sebab, komoditas bahan kebutuhan pokok, seperti gula pasir, tepung terigu, dan minyak goreng, yang harganya mulai naik, lebih penting dijual murah. "Fokus kami ke situ dulu dan sekarang sudah berjalan," ucapnya.
Namun Agus belum dapat memastikan perlu-tidaknya operasi pasar bawang merah. Sebab, pembahasan teknis dan mekanisme kegiatan itu masih berlangsung di Bulog Madiun hingga Jumat, 27 Mei 2016.
NOFIKA DIAN NUGROHO