TEMPO.CO, Jakarta - Microsoft Corp mengumumkan akan memangkas karyawan lebih banyak lagi pada unit usaha ponsel pintarnya hanya dua tahun setelah membeli Nokia dalam upaya menyaingi para pemimpin pasar ponsel pintar, Apple Inc dan Samsung Electronics Co Ltd. Hal itu dilaporkan Reuters, Kamis, 26 Mei 20216.
Sebagai langkah dari Kepala Eksekutif Satya Nadella, Microsoft mengatakan akan memangkas 1.850 karyawan yang sebagian besar di Finlandia dan menghapusbukukan US$ 950 juta bisnis itu.
Microsoft tidak mengungkapkan seberapa banyak karyawan yang bekerja pada unit ponsel pintarnya. Upaya Microsoft, yang lebih dikenal sebagai pembuat software, menjadi perusahaan yang lebih fokus pada perangkat dimulai sejak era kepala eksekutif sebelumnya, Steve Ballmer.
Ballmer membeli Nokia yang lagi terseok-seok dengan harga US$ 7,2 miliar pada 2013. Kesepakatan pembelian Nokia rampung pada April 2014, dua bulan setelah Nadella menjadi CEO.
Sejak itu, Nadella menjauhi bisnis telepon, dimulai dengan restrukturisasi pada 2015 yang menempatkan unit stand-alone pimpinan bekas kepala Nokia, Stephen Elop, di bawah grup Windows. Dipimpin Terry Myerson, divisi Windows adalah yang terbesar di Microsoft.
Seorang perwakilan Finlandia mengatakan kepada Reuters bahwa pemangkasan karyawan itu secara esensial telah mengakhiri pengembangan ponsel baru buatan Microsoft.
ANTARA