TEMPO.CO, Jakarta - NH Korindo Securities Indonesia memprediksi titik support (batas bawah) nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini akan berada pada level 13.680 per dolar Amerika Serikat dan resisten (batas atas) di level 13.668 per dolar Amerika.
Terbatasnya pelemahan rupiah sehari sebelumnya belum dapat berlanjut di perdagangan kemarin. Padahal harga komoditas yang dimotori oleh harga minyak mentah dunia kembali naik.
“Tampaknya rupiah masih ragu untuk mengambil kesempatan menguat,” ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada melalui pesan pendek, Kamis, 26 Mei 2016.
Ia menambahkan, keraguan itu juga muncul karena masih belum ada sentimen positif lain dari dalam negeri yang dapat mempertahankan rupiah di zona hijaunya.
Dalam perdagangan kemarin, Reza menuturkan, adanya rilis new home sales Amerika yang naik 16,6 persen menjadi 619 ribu unit, memberikan sentimen positif pada laju bursa saham Amerika yang mampu berbalik naik. Hal tersebut memberikan persepsi kepada pelaku pasar.
Perbaikan data tersebut dapat memberikan ruang bagi The Fed, Bank Sentral Amerika, untuk menaikkan suku bunganya yang menyebabkan laju dolar Amerika langsung meroket, terutama terhadap yen dan euro serta berimbas pada kembali melemahnya laju rupiah.
Selain itu, adanya rilis Fitch Rating yang mengafirmasi Indonesia di level investment grade sehari sebelumnya belum dapat mempertahankan laju rupiah di zona hijau.
Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, posisi rupiah pada perdagangan Rabu kemarin pada level 13.671 per dolar Amerika. Angka tersebut turun 65 poin dari posisi 13.606 per dolar Amerika pada perdagangan Selasa.
BAGUS PRASETIYO