TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla optimistis bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan turun pada 2017. Dengan turunnya bunga KUR menjadi 7 persen, pemerintah berharap petani dapat turut serta dalam program tersebut.
"Mungkin tahun depan. Sekarang kan sudah 9 persen," kata Kalla saat ditemui setelah memberikan pidato dalam peluncuran “Skema Inovasi Rantai Nilai Sektor Agro” di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin, 23 Mei 2016.
Pada 2 Mei lalu, Sekretaris Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Aviliani mengatakan bunga KUR masih tinggi bagi petani. Dengan bunga 9 persen, KUR akan diarahkan pada perdagangan, bukan pertanian dan perkebunan.
Untuk mendukung penurunan KUR bagi petani, pemerintah pun menerapkan Skema Inovasi Rantai Nilai bagi satu juta petani hingga 2020. Skema itu ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani.
Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) sekaligus Ketua Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad mengatakan, dengan skema itu, petani akan mendapatkan kredit dengan bunga terjangkau. "Diharapkan skema ini menjawab kebutuhan petani tanaman tahunan dan musiman," ujarnya.
Selain itu, Skema Inovasi Rantai Nilai sektor agro tersebut akan memberikan dukungan dalam penyediaan bibit unggul dan pupuk, latihan bagi petani dalam pengelolaan keuangan hasil panen, kompensasi penggantian tanaman selama masa tunggu panen, dan jaminan dalam pembelian hasil panen petani oleh perusahaan.
ANGELINA ANJAR SAWITRI