TEMPO.CO, Jakarta - Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap merevitalisasi bangunan rumah susun sewa (rusunawa) untuk para pekerja di daerah perbatasan yang berada di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Pasalnya, rusunawa tersebut sangat dibutuhkan sebagai tempat tinggal para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berada di daerah tersebut.
"Kami akan merevitalisasi bangunan rusunawa pekerja di daerah Nunukan ini. Pembangunan infrastruktur dan perumahan bagi warga di perbatasan Indonesia-Malaysia merupakan prioritas kami," ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin melalui siaran pers, Jumat, 20 Mei 2016.
Hal tersebut disampaikannya di sela kesempatan saat meninjau rusunawa pekerja yang berada di daerah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis, 19 Mei 2016.
Menurut Syarif, rusunawa pekerja yang dibangun ini lokasinya sangat strategis karena dekat dengan pelabuhan Sei Jepun yang digunakan oleh para TKI saat hendak pulang ke Indonesia.
"Kami harap bangunan ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk tempat tinggal para pekerja di Provinsi Kalimantan Utara dan sebagai tempat singgah bagi para TKI yang pulang dari Malaysia," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Dirjen Penyediaan Perumahan langsung meninjau bangunan rusunawa yang kondisinya terlihat kurang terawat tersebut.
Dirinya juga langsung berbicara dengan Bupati Nunukan serta Kepala Dinas Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Nunukan agar bangunan yang ada saat ini bisa ditempati oleh para pekerja sehingga secara tidak langsung mereka bisa ikut merawat bangunan tersebut.
Kementerian PUPR, Syarif menambahkan, akan mengalokasikan dana sekitar Rp 7 miliar untuk merevitalisasi dua twin block rusunawa yang memiliki kapasitas masing-masing 96 kamar tersebut. Nantinya Rusunawa yang berlokasi di pinggir pantai tersebut juga akan dibangun pagar pembatas sehingga keamanan dan kenyamanan para penghuni bisa lebih baik.
"Total anggaran yang kami siapkan untuk merevitalisasi bangunan rusunawa ini sekitar Rp 7 miliar. Kami harap pemda juga bisa ikut merawat bangunan ini karena memang sangat bermanfaat agar fasilitas perumahan di perbatasan tidak kalah dengan negara tetangga," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Nunukan Basri menuturkan pihaknya sangat membutuhkan bantuan pemerintah untuk perbaikan rusunawa pekerja ini.
Baca juga:
Karyawati Diperkosa & Dibunuh dengan Cangkul: Inilah 3 Setan Pemicunya
Kasus Kopi Maut: Gawat, Ini Alasan Jessica Bisa Lepas!