TEMPO.CO, Jakarta - Harga surat utang negara (SUN) pada perdagangan hari ini, Kamis (19 Mei 2016) berpeluang mengalami penurunan setelah hasil rapat the Fed mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat.
Analis fixed income PT MNC Securities I Made Ade Saputra mengatakan notulen hasil rapat the Fed memberikan sinyal bahwa kenaikan suku bunga the Fed bisa terjadi pada Juni 2016. Terutama, apabila data ekonomi Amerika pada kuartal II mengalami perbaikan sehingga mendukung untuk diterapkannya kebijakan tersebut.
Pada sisi lain, imbal hasil surat utang Amerika mengalami kenaikan setelah FOMC Minutes disampaikan dengan US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup pada level 1,85% dan US Treasury dengan tenor 30 tahun ditutup pada level 2,65%. Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) juga mengalami kenaikan pada level 0,166% dari posisi 0,13% pada perdagangan sebelumnya.
“Hal tersebut diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan harga SUN baik di pasar domestik maupun yang berdenominasi mata uang global,” kata Made dalam riset yang diterima Kamis (19 Mei 2016).
Sedangkan secara teknikal, harga SUN kembali masuk ke dalam tren penurunan setelah koreksi harga yang terjadi pada perdagangan kemarin. Sehingga dalam jangka pendek kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan berpeluang untuk mengalami penurunan.
Dengan kondisi tersebut kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder dengan melakukan strategi trading jangka pendek di tengah kondisi harga Surat Utang Negara yang bergerak berfluktuasi. MNC Securities merekomendasikan beli secara bertahap di saat harga SUN kembali mengalami penurunan (BUY on Weakness) dengan pilihan pada seri FR0071, FR0054, FR0058, FR0068, FR0050, FR0057 dan FR0067.
