TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menjadi pasar ketiga terbesar PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) di luar Jepang, setelah Cina dan Amerika Serikat, yang dianggap sebagai pasar penting.
"Indonesia memegang peranan sangat besar terhadap bisnis Sharp secara global, dengan kontribusi lebih dari 40 persen dari total penjualan Sharp di ASEAN," kata Presiden Direktur SEID Fumihiro Irie di Karawang, Rabu, 18 Mei 2016.
Irie menyampaikan, untuk produk televisi sendiri, Sharp menguasai pangsa pasar sebesar 15 persen di Indonesia, yang akan ditingkatkan terus hingga 20 persen.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Sharp membangun pabrik televisi LCD yang baru beroperasi di atas lahan seluas 11 ribu meter persegi di Karawang International Industrial City (KIIC), Jawa Barat.
"Pabrik ini dibangun untuk mencapai pangsa pasar sebesar 20 persen yang kami targetkan untuk televisi," ujar Irie.
Pengembangan pabrik senilai Rp 55 miliar tersebut saat ini lebih banyak dioperasikan oleh tenaga kerja lokal, di mana secara bertahap, pabrik akan menggunakan sistem otomatisasi untuk memproduksi televisi LCD.
Namun sistem otomatisasi tersebut tidak akan menggeser tenaga kerja yang saat ini bekerja, tapi justru untuk meningkatkan produktivitas pabrik guna meminimalisasi kesalahan yang dibuat tangan manusia.
Di pabrik barunya tersebut, perusahaan asal Jepang ini akan memproduksi 11 model LCD TV dengan fitur-fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan dan selera lokal Indonesia. Produksi 1 juta unit televisi 24 inch dan 32 inch yang dihasilkan per tahun itu akan memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri sebesar 100 persen.
Irie mengaku, Sharp masih optimistis berinvestasi di Indonesia meskipun dalam kondisi perekonomian global yang masih lesu. "Kami optimistis. Ini untuk jangka panjang, bukan hanya jangka pendek," kata Irie.
ANTARA