TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) menjadi perhatian Presiden Joko Widodo.
Jumat pekan lalu, 13 Mei 2016, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said melaporkan kemajuan proyek ini kepada Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan.
Sudirman mengatakan perkembangan proyek dari sisi konstruksi sudah mencapai 10 persen. Sedangkan perjanjian jual-belinya ada di kisaran 30 persen. Adapun sisanya masih dalam persiapan pengadaan.
Menurut dia, Presiden Jokowi memberikan peringatan dan evaluasi mendalam terhadap kemajuan proyek ini. "Sedikit lebih lambat dari target," kata Sudirman.
Dalam diskusi di kantor Staf Kepresidenan sehari sebelumnya, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir menyampaikan detail kemajuan proyek penting ini. Dia menjelaskan, sebenarnya yang tengah digarap PLN saat ini adalah proyek pembangkit 42 ribu MW.
Sebab, selain target pembangunan pembangkit 35 ribu MW yang dicanangkan Jokowi setahun lalu, PLN masih harus melanjutkan pembangunan pembangkit 7 ribu MW sisa dari program Fast Track Program I dan II 10 ribu MW di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Mantan Direktur Utama Bank BRI itu memaparkan, dari target 42 ribu MW, sebanyak 14.106 MW masih dalam tahap perencanaan, 8.585 MW dalam tahap pengadaan, dan 6.842 MW dalam kontrak atau power purchase agreement (PPA).
Lalu 9.565 MW dalam tahap konstruksi, 1.430 MW telah masuk commercial operation date (COD) tahap pengujian, dan 1.415 MW telah selesai COD tahap pengujian. “Pembangkit yang COD tahap pengujian ada di lima lokasi,” Sofyan mengungkapkan.
Adapun proyek pembangunan jaringan transmisi listrik yang juga termasuk proyek 35 ribu MW, dari target 46 ribu kilometer, sebanyak 31.147 kilometer masuk tahap prakonstruksi, 13.081 kilometer tahap pembangunan, dan 2.369 kilometer telah selesai pembangunan.
Sedangkan untuk pembangunan gardu induk, dari target 108 ribu Mega Volt Ampere (MVA), sebanyak 90.780 MVA masuk tahap prakonstruksi, 10.714 MVA tahap konstruksi, dan 7.295 selesai konstruksi. Khusus Januari-April 2016, PLN merampungkan pembangunan gardu induk di 36 lokasi dengan kapasitas terpasang 1.680 MVA.
Data-data tersebut menunjukkan, tutur Sofyan, hampir 50 persen pembangunan proyek 35 ribu MW sedang berjalan. Mengenai belum adanya pembangkit 35 ribu MW yang selesai dianggapnya wajar lantaran waktu yang dibutuhkan untuk membangun satu pembangkit mencapai 3-4 tahun.
Waktu yang dibutuhkan untuk membangun pembangkit listrik tenaga air bahkan lebih panjang. “Kami optimistis target pembangunan pembangkit listrik ini akan tercapai pada 2019,” Sofyan menegaskan.
EFRI RITONGA | ADITYA BUDIMAN