Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Syarat Proyek Listrik 35 Ribu Megawatt Bisa Selesai 2019  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Ekspresi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 25 April 2016. Dari lawatan ke empat negara Eropa, total investasi yang bisa diboyong ke Indonesia mencapai US$ 20,5 miliar atau setara Rp 266,5 triliun. TEMPO/Subekti.
Ekspresi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 25 April 2016. Dari lawatan ke empat negara Eropa, total investasi yang bisa diboyong ke Indonesia mencapai US$ 20,5 miliar atau setara Rp 266,5 triliun. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Program listrik 35 ribu megawatt menjadi pertanyaan setelah PLN menyatakan progres yang dicapai baru mencapai 1 persen. Apalagi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan pembangunan konstruksi proyek baru mencapai 10 persen. Melihat kenyataan itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan tetap optimistis proyek itu bisa selesai pada 2019, namun dengan syarat. "Soal proyek listrik optimistis dengan syarat," kata Kalla, Jumat, 13 Mei 2016, di kantor Wakil Presiden, Jakarta.

Syarat pertama adalah sisa waktu 3,5 tahun harus dikerjakan dengan sekeras-kerasnya, baik dalam hal proyek yang digarap PLN, maupun proyek-proyek yang dilakukan perusahaan listrik swasta (independent power producer/IPP). "Pelaksanaan proyek listrik oleh PLN maupun IPP harus cepat dilakukan." kata Kalla.

Kalla mengatakan, untuk proyek yang dilakukan PLN, sebenarnya pemerintah telah menurunkan target kapasitas pembangunan pembangkit listrik. Awalnya, dari total 35 ribu MW, PLN ditugaskan membangun 10 ribu MW, sisanya dibangun IPP. Menyadari kemampuan PLN terbatas, pemerintah menurunkan pembangunan pembangkit listrik oleh PLN menjadi 5 ribu MW, sedangkan 30 ribu MW sisanya dibangun IPP.

Dengan target yang telah diturunkan itulah, kata Kalla, pemerintah tidak perlu lagi memberikan penyertaan modal negara (PMN). Apalagi beban proyek lebih banyak diberikan pada IPP. "Kalau diberikan lebih banyak kepada IPP, makin banyak modal swasta, investasi masuk ke dalam negeri," kata Kalla. Apalagi, dalam situasi penerimaan negara yang tidak sebaik dulu, Kalla mengakui, tidak mudah bagi pemerintah memberikan PMN. Jika PMN diberikan, defisit anggaran akan semakin bertambah. "Jadi, lebih baik PLN memperbesar, mempercepat partisipasi, daripada investasi investor dalam negeri dan luar negeri," kata Kalla.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Syarat kedua, Kalla mengatakan, PLN harus mengubah cara berpikirnya dari perusahaan yang mencari untung ke perusahaan pelayanan publik (public service). Tujuannya, public service berbeda dengan perusahaan yang mencari untung. Public service akan menuntut perusahaan untuk melayani masyarakat secepat-cepatnya namun jangan rugi. "Jadi, tetap optimistis dengan syarat. Kalau tidak dipenuhi itu, ya, kami pesimistis," kata Kalla.

AMIRULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dirut PLN: 78 Persen Megaproyek Listrik 35 Ribu MW Sudah Dibangun

25 Agustus 2020

Zulkifli Zaini bersiap memberikan keterangan kepada wartawan terkait pengangkatannya menjadi Direktur Utama PLN di gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 23 Desember 2019. Sebelumnya, Zulkifli lama berkarir sebagai bankir. Saat ini pun ia merupakan Komisaris Independen BNI sejak 17 Maret 2015. TEMPO/Tony Hartawan
Dirut PLN: 78 Persen Megaproyek Listrik 35 Ribu MW Sudah Dibangun

PLN sudah menyelesaikan tiga perempat proyek listrik 35 ribu megawatt.


2019, Investasi Sektor Kelistrikan Mencapai USD 12 Miliar

20 Februari 2020

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi yang berada di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Sorik Marapi-Roburan-Sampuraga (SMRS), Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.
2019, Investasi Sektor Kelistrikan Mencapai USD 12 Miliar

Pemerintah pun optimis investasi sektor kelistrikan ini akan meningkat hingga US$ 39 miliar di tahun 2024.


PLN Cari Pendanaan Proyek Transmisi Jawa - Bali Connection

18 September 2019

99 Tenaga Teknik PLN Tarakan Uji Kompetensi
PLN Cari Pendanaan Proyek Transmisi Jawa - Bali Connection

PLN sedang mencari dana untuk proyek Jawa Bali Connection.


Dukung Proyek Listrik 35.000 MW, Muba Siapkan Biofuel dari Sawit

19 Juli 2019

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Presiden Jokowi dan saat mengunjungi salah satu perkebunan kelapa sawit.
Dukung Proyek Listrik 35.000 MW, Muba Siapkan Biofuel dari Sawit

Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan berkomitmen mendukung program mega proyek listrik 35.000 MW.


Proyek PLTU Molor, Rencana Usaha Penyediaan Listrik Direvisi

2 November 2017

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Dirut PT PLN Sofyan Basir (kedua kiri), Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan) dan Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) meninjau lokasi proyek PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) di Desa Terate, Serang, Banten, 5 Oktober 2017. Secara simbolis Presiden meresmikan peletakan batu pertama pembangunan tiga proyek serta pengoperasian satu unit PLTU IPP berkapasitas 660 MW dengan total nilai investasi Rp35 triliun serta menyerap tenaga kerja lebih dari tiga ribu orang. ANTARA FOTO
Proyek PLTU Molor, Rencana Usaha Penyediaan Listrik Direvisi

Sejumlah proyek PLTU besar tidak akan beroperasi sesuai dengan target seperti semula.


Tiga Perusahaan Jepang dan Indonesia Ini Garap PLTU Jawa 4

3 September 2017

Kawasan PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB) PLTU Paiton di Jl. Raya Surabaya Situbondo KM. 141, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, 17 Maret 2016. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Tiga Perusahaan Jepang dan Indonesia Ini Garap PLTU Jawa 4

Dua perusahaan Jepang dan satu dari Indonesia menggarap PLTU
Jawa 4 berbiaya USD 4,2 miliar.


PLTU Jawa 4 Akan Beroperasi Tahun 2021

3 September 2017

Menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM) Ignasius Jonan menjalani pelantikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, 14 Oktober 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
PLTU Jawa 4 Akan Beroperasi Tahun 2021

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Jawa 4, diperkirakan bisa beroperasi pada tahun 2021 mendatang sekitar bulan Mei dan September.


Kalla Optimistis Proyek Listrik Mangkrak Bisa Diselamatkan

11 April 2017

Wakil Presiden Jusuf Kalla, memberikan keterangan kepada awak media seusai melakukan pertemuan tertutup dengan sejumlah petinggi grup Bank Dunia, di kantor Wakil Presiden, Jakarta, 12 November 2015. TEMPO/Imam Sukamto
Kalla Optimistis Proyek Listrik Mangkrak Bisa Diselamatkan

"Kalau Pertamina turun tangan, karena ini juga menyangkut
Pertamina kan, saya kira sebagian besar masih bisa
diselamatkan," kata Kalla.


Kata Kalla Soal Proyek Listrik Mangkrak Temuan BPK  

11 April 2017

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla usai menggelar pertemuan dengan pimpinan lembaga negara di Istana Merdeka, Jakarta, 14 Maret 2017. TEMPO/Subekti
Kata Kalla Soal Proyek Listrik Mangkrak Temuan BPK  

Kalla menganggap temuan BPK bukan kerugian total pada negara.


Apa Alasan PLN Belum Batalkan Proyek Listrik Mangkrak?  

11 April 2017

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas membahas perkembangan pembangunan proyek listrik 35.000 MW di Kantor Presiden, Jakarta, 1 November 2016. Pada sambutan ratas, presiden Jokowi mengancam akan melaporkan proyek-proyek pembangkit listrik yang mangkrak. Tempo/Aditia Noviansyah
Apa Alasan PLN Belum Batalkan Proyek Listrik Mangkrak?  

Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan pembatalan enam proyek listrik mangkrak lain masih menunggu hasil pemeriksaan BPKP.