TEMPO.CO, Jakarta - Negara anggota Developing Eight (D-8), termasuk Indonesia, telah memanfaatkan kerja sama internasional untuk meningkatkan pengembangan industri di tingkat bilateral. “Kami telah melakukan pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Mesir, Helmy Fauzi," kata Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono lewat siaran pers di Surabaya, Kamis, 12 Mei 2016.
Sigit mengatakan, pertemuan tersebut banyak membahas berbagai potensi kerja sama di bidang industri antara Indonesia dan Mesir secara bilateral, baik yang sedang diinisiasi maupun yang berpotensi akan menguntungkan kedua negara.
Salah satu pembahasan yang cukup mendapat perhatian adalah rencana kerja sama PT Industri Kereta Api (INKA) dengan perusahaan BUMN di Mesir yang saat ini masih dalam tahap negosiasi.
“PT INKA berencana mengadakan kontrak kerja sama industri dan perdagangan dengan salah satu BUMN terkemuka di Mesir, untuk pengadaan gerbong kereta api dan kepala truk, serta membangun fasilitas perawatan dan perbaikannya di Mesir,” ujar Sigit.
Dubes RI untuk Mesir dan Dirjen KPAII bersama-sama menyepakati memberikan dukungan penuh agar kerja sama bilateral dapat terwujud dalam waktu dekat. Selain itu, dilakukan kerja sama bantuan teknis dan transfer teknologi sebagai tahap lanjutan dari kerja sama tersebut yang ditujukan untuk menjamin akses pasar produk PT INKA ke pasar Mesir dan negara-negara sekitarnya.
ANTARA