TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk Hendi Prio Santoso memprediksi pendapatan perseroan tidak akan signifikan tahun ini. Faktor utamanya, menurut dia, adalah penurunan volume pemakaian gas.
“Tidak ada pertumbuhan signifikan, pokoknya low single digit,” kata Hendi di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta, Rabu, 11 Mei 2016.
Baca Juga:
Untuk kuartal I 2016, Hendi mengatakan, kinerja perseroan tidak terlalu berbeda dengan pencapaian pada periode yang sama dari tahun lalu. Dari 22 sektor, hanya sektor makanan yang tumbuh. “Yang turun banyak pada sektor kelistrikan,” ujarnya.
Lantaran pendapatan diprediksi tidak tumbuh signifikan, PGN pun berencana merevisi laba bersih. Namun Hendi tidak memaparkan seberapa besar persentase laba yang direvisi. “Kalau bottomline karena ada kontrak, ya diharapkan bisa baik. Kami lihat ekonomi makro Indonesia,” tuturnya.
Pada 2015, PGN mencatatkan kinerja positif dengan membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 3,07 miliar. Adapun laba bersih tercatat Rp 5,53 triliun. Sepanjang 2015, perusahaan gas milik negara ini menorehkan volume penyaluran penjualan gas sebesar 1.591 juta kaki kubik per hari.
SINGGIH SOARES