TEMPO.CO, Jakarta - Analis pasar dari First Asia Capital, David Sutyanto, memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan rebound di perdagangan Rabu, 11 Mei 2016. IHSG akan menguji resistan di 4.810 dan support di 4.740. Saat ini IHSG telah naik 25,07 poin (0,53 persen) menjadi 4.788,18.
David mengatakan harga sejumlah komoditas energi dan logam mengalami rebound sehingga risiko pasar saham global dan kawasan rendah. "Ini akan memicu aksi beli pada perdagangan hari ini," kata David dalam siaran persnya, Rabu, 11 Mei 2016. Dari domestik, sentimen positif turut ditopang peluang dinaikkannya peringkat utang Indonesia oleh S&P menjadi investment grade.
IHSG pada perdagangan kemarin berhasil rebound. Setelah bergerak fluktuatif naik-turun sebesar 38 poin, IHSG tutup menguat 0,3 persen atau 13,8 poin di 4.763,115.
Rebound sejumlah saham unggulan seperti saham PT Astra International Tbk (ASII), emiten bank unggulan, dan penguatan lanjutan saham PT Telkom Tbk (TLKM) berhasil mengimbangi koreksi di sejumlah saham sektoral berbasiskan komoditas. Rebound IHSG kemarin sejalan dengan rendahnya tekanan di pasar saham Asia menyusul rebound sejumlah komoditas tambang seperti logam nikel di London.
Namun, perdagangan masih diwarnai penjualan bersih asing sebesar Rp 101,7 miliar. Hingga kemarin, penjualan bersih asing di pasar saham mencapai Rp 4,2 triliun sejak perdagangan 25 April 2016.
Pasar saham global tadi malam juga berhasil rebound menyusul kenaikan harga sejumlah komoditas energi dan tambang. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing naik 1,3 perswn tutup di 17.928,35 dan 2.084,39.
Di zona Euro, indeks Eurostoxx tadi malam menguat 0,8 persen di 2.978,97. Harga minyak mentah di Amerika naik 2,8 persen di US$ 44,66 per barel. Indeks MSCI Emerging Market kemarin naik 0,8 persen setelah tujuh hari perdagangan sebelumnya terkoreksi.
VINDRY FLORENTIN