TEMPO.CO, Jakarta - Turunnya kinerja neraca perdagangan Indonesia-Cina dalam dua tahun terakhir dinilai perlu segera diperbaiki. "Kami mengusulkan dilakukan analisis agar terwujud hubungan bilateral perdagangan yang berimbang dengan Cina," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dalam “The 2nd Meeting of High Level Economic Dialogue Indonesia-Cina” di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin, 9 Mei 2016.
Anggota Dewan Negara Cina, Yang Jiechi, menyatakan, walaupun terjadi penurunan, volume perdagangan antara Indonesia dan Cina masih terhitung besar. "Namun kami akan berupaya mencari solusi untuk mencari keseimbangan dalam hubungan bilateral kita," katanya.
Pada 2015, menurut Jiechi, realisasi investasi Cina di Indonesia cukup besar, yakni 2,16 miliar yuan. Realisasi itu meningkat 47 persen dibanding tahun lalu. "Kami akan terus mendorong perusahaan-perusahaan kami aktif dalam proyek pembangkit listrik, jembatan, bendungan, dan lain sebagainya," tuturnya.
Jiechi menyatakan kesediaannya meningkatkan investasi Cina di Indonesia, salah satunya dengan menaikkan nilai kerja sama antara pemerintah Indonesia dan People's Bank of China (PBC), yakni dari 100 miliar yuan menjadi 130 miliar yuan (sekitar Rp 265,7 triliun). "Kami berharap dapat memberikan dana hibah untuk beberapa proyek di Indonesia.”
Menurut Darmin, dana tersebut nantinya akan dipakai untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur yang tengah digenjot pemerintah. "Terkait dengan kerja sama di bidang infrastruktur, pemerintah telah menyiapkan daftar proyek infrastruktur potensial yang telah matang untuk ditawarkan," ucapnya.
Hari ini, pemerintah menggelar “The 2nd Meeting of High Level Economic Dialogue Indonesia-Cina” di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Pemerintah Indonesia diwakili Menteri Darmin, sedangkan pemerintah Cina diwakili Yang Jiechi.
Darmin meyakini pertemuan itu akan menghasilkan peluang kerja sama di berbagai sektor ekonomi. Pertemuan ini penting untuk merumuskan rencana kerja sama ekonomi bilateral serta mempererat hubungan strategis dalam bidang perdagangan, industri, dan pertanian.
ANGELINA ANJAR SAWITRI