TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini, makin banyak pengembang atau masyarakat yang mengiklankan properti lewat media online.
Mereka menawarkan sejumlah produk properti, seperti rumah, apartemen, ruko, tanah, dan masih banyak lagi. Produk tersebut tersebar, baik di situs jual beli online tepercaya maupun jejaring sosial.
Baca Juga:
Cara ini mudah, praktis, cepat dan efektif menjangkau khalayak lebih luas. Bahkan, sejumlah iklan bisa dipasang online tanpa biaya, alias gratis. Sayangnya, tak semua penjual bisa mendapatkan pembeli dengan cepat. Ada beberapa orang yang beriklan lebih dari 6 bulan atau setahun, tapi properti yang diiklankan tak kunjung laku.
Bila hal ini terjadi, bisa jadi ada sejumlah penyebab yang sebaiknya dihindari. Penyebab ini sering disepelekan, padahal bisa jadi sumber kesalahan besar ketika beriklan properti secara online. Beberapa hal tersebut di antaranya ialah:
Kesalahan foto
Kealahan ini paling sering dilakukan oleh penjual properti yang beriklan secara online. Melampirkan foto seadanya, kualitas rendah, pencahayaan kurang baik, angle tidak tepat dan sebagainya. Foto yang ditampilkan pasti akan dilihat oleh pembeli. Bila visualnya tidak menarik, tentu pembeli mencari yang lain.
Begitu juga dengan jumlah foto yang dilampirkan. Pengiklan umumnya hanya memberikan satu sampai dua foto saja. Padahal, foto lebih banyak mempengaruhi minat pembeli. Semakin banyak foto, semakin menarik minat.
Untuk itu, penjual sebaiknya jangan meremehkan tampilan foto. Ketahui trik mengambil gambar yang baik untuk menjual properti. Pikat pembeli lewat foto yang menarik dengan jumlah yang cukup mewakili dan berkualitas.
Kesalahan spesifikasi
Pada listing online, biasanya disediakan sejumlah kolom untuk menyebutkan spesifikasi detail rumah. Ini penting untuk memudahkan pembeli menemukan properti yang diinginkan. Sebaiknya, spesifikasi tersebut dilengkapi untuk membuatnya menjadi lebih menarik dan menonjol.
Sayangnya, para pengiklan umumnya tak memanfaatkan hal ini dengan baik. Mereka hanya membagikan informasi sekadarnya. Bahkan, di kolom penjelasan atau keterangan, tak terisi dengan bahasa yang baik.
Perlu dipahami, pembeli pasti membaca spesifikasi dan keterangan detail properti sebelum mengambil keputusan. Untuk itu, gunakan fitur yang ada untuk beriklan denan tepat. Hindari kata-kata buruk, typo, atau bahasa berlebihan dan ambigu.
Tak ada informasi tambahan
Informasi tambahan ini misalnya bagaimana kondisi lingkungan sekitar properti, fasilitas, keuntungan yang didapat, proses pembayaran yang memudahkan, dan sebagainya. Ini diperlukan untuk membuat produk properti yang Anda jual menonjol dan menarik minat pembeli.
Anda pun dapat menjelaskan material bangunan yang digunakan dan sejumlah bonus bila ada. Buatlah iklan rumah tampil menarik, baik secara visual, bahasa, maupun kelengkapan informasi. Mudahkan pembeli menemukan apa yang mereka cari dan tonjolkan daya tarik produk properti Anda.