TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset NongHyup Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rentan berbalik arah di perdagangan Rabu, 4 Mei 2016. Laju IHSG diperkirakan support di 4.774-4.791 dan resistent di 4.830-4.853.
IHSG di perdagangan kemarin berhasil tutup di zona hijau. Meski menguat, David mengatakan, laju IHSG masih tertahan dengan adanya aksi jual yang mengimbangi aksi beli. "Posisi tersebut membuat laju IHSG rentan pembalikan arah jika sentimen yang ada tidak mampu mempertahankan laju IHSG di teritori positif," kata Reza dalam siaran persnya, Rabu, 4 Mei 2016.
Reza mengatakan libur panjang turut mempengaruhi laju IHSG. Menurut dia, jelang libur panjang, biasanya mood pelaku bisnis cenderung menjauhi pasar. Laju IHSG sempat bergerak rebound secara intraday. Namun para investor terus melakukan aksi jual terhadap saham yang menguat, seperti sektor perbankan.
Reza mengatakan, hingga akhir perdagangan, pelaku pasar terlihat masih wait and see sambil fokus terhadap rilis GDP kuartal pertama Indonesia. Data tersebut rencananya akan dirilis hari ini dengan ekspektasi konsensus sebesar 5,05 persen.
Pelemahan laju bursa saham Asia juga menjadi sentimen di laju IHSG kemarin. Sedangkan laju bursa saham Amerika kemarin mampu kembali mengalami pembalikan arah. Indeks saham Amerika naik berkat rilis data aktivitas perusahaan Amerika yang pertumbuhannya lebih lambat. Aktivitas manufaktur Amerika tumbuh pada kecepatan yang lebih lambat pada April.
Sepanjang pergerakan IHSG kemarin, laju IHSG tidak diimbangi dengan meningkatnya aksi jual asing meski laju rupiah kembali berbalik positif. Asing tercatat kembali melakukan aksi jual dari net sell Rp -503,91 miliar menjadi net sell Rp -641,65 miliar.
VINDRY FLORENTIN