TEMPO.CO, Jakarta - Pada hari pertama sensus ekonomi 2016, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Sasmito Hadi Wibowo menemui Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sasmito datang ke kediaman Darmin sekitar pukul 10.00 bersama dua petugas pencacah lapangan untuk melakukan sensus ekonomi. Dua petugas sensus tersebut pun langsung menanyai Darmin, yang baru tiba di rumah dinasnya pada pukul 11.00, dengan beberapa pertanyaan terkait dengan usaha yang dijalankannya.
Pertanyaan pertama yang diberikan petugas sensus tersebut adalah siapa saja anggota keluarga Darmin yang tinggal di rumahnya. Darmin menjawab, "Saya dan istri saya saja." Saat ditanya, apakah dia menjalankan usaha di tempat tinggalnya, Darmin mengatakan tidak ada.
Darmin juga mengaku tidak memiliki usaha apa pun di luar tempat tinggalnya. "Usaha online juga tidak ada," katanya. Ketika petugas ,bertanya apakah dia memiliki bisnis persewaan rumah, Darmin menjawab, "Tidak ada." Sensus ekonomi di kediamannya pun selesai dalam waktu kurang dari sepuluh menit.
Menurut Sasmito, dalam sensus ekonomi ini, BPS memang akan mencatat data individu. Data individu dicari dari rumah ke rumah. "Kalau usahanya di luar rumah, sensusnya di tempat usahanya. Kalau peralatan usaha di rumah, sensus dilakukan di rumah-rumah," ucapnya.
Pada Mei ini, pemerintah akan menggelar sensus ekonomi 2016. Sensus yang melibatkan sekitar 300 ribu pegawai BPS itu akan berlangsung 30 hari. Kepala BPS Suryamin menuturkan puluhan juta pelaku usaha akan disensus. Data sensus ekonomi 2016 itu akan menggambarkan potensi ekonomi Indonesia.
Presiden Joko Widodo pun meminta para pengusaha bersikap kooperatif dalam mengikuti sensus ekonomi 2016, agar BPS bisa mendapatkan data yang akurat. Para pengusaha, kata Jokowi, tak perlu takut mengungkapkan data perusahaannya, karena sensus ekonomi ini tidak akan mengorek data perpajakan dari target sensus.
ANGELINA ANJAR SAWITRI