TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta para pengusaha untuk bersikap kooperatif dalam mengikuti Sensus Ekonomi 2016 yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS). Dengan begitu, BPS bisa mendapatkan data yang akurat.
"Saya minta semua pengusaha, mau itu usaha mikro, kecil, menengah, atau besar, tolong kasih data yang benar," ujar Jokowi dalam pembukaan Sensus Ekonomi di Kompleks Istana Merdeka, Selasa, 26 April 2016.
Jokowi menegaskan bahwa sensus ekonomi ini tidak akan mengorek data perpajakan dari target sensus. Dengan begitu, lanjut Jokowi, pengusaha tak perlu takut untuk mengungkapkan data perusahaannya ke pelaku sensus.
"Kalau penghasilannya Rp2000 ya bilang Rp2000. Jangan didiskon jadi Rp1000. Data itu akan jadi acuan kita untuk melihat kondisi asli ekonomi kita. Jangan sampai muncul potret yang keliru," kata Jokowi.
Secara terpisah, Kepala BPS Suryamin mengatakan akan ada puluhan juta pelaku usaha yang disensus oleh lembaganya. "Sebagai perbandingan, pada 2006, ada 22,7 juta usaha yang kami dapatkan," ujar Suryamin.
Sensus yang melibatkan sekitar 300 ribu pegawai BPS itu, akan berlangsung selama 30 hari, hingga akhir Mei nanti.
ISTMAN MP