TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) berdiskusi dengan Securities and Exchange Commission of Cambodia (SECC) untuk bertukar informasi guna meningkatkan kinerja industri pasar modal.
"SECC itu otoritas jasa keuangannya Kamboja. Mereka datang untuk berdiskusi dengan BEI mengenai perkembangan pasar modal. Mereka juga ingin belajar dari BEI, di antaranya cara menambah investor dan jumlah saham," ujar Direktur Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini di Jakarta, Selasa, 26 April 2016.
Menurut dia, perkembangan industri pasar modal Indonesia yang cukup bagus, seiring dengan peningkatan perekonomian domestik, membuat peran Indonesia menjadi besar di kawasan ASEAN.
"Pasar modal Kamboja (CSX) relatif masih baru, yakni didirikan 2000-an. Jadi mereka mau belajar dengan BEI," tuturnya.
Data BEI menunjukkan, sejak awal tahun hingga 25 April 2016, IHSG mencatatkan pertumbuhan 6,22 persen atau menjadi salah satu yang terbaik di dunia dengan menempati urutan kedua setelah bursa saham Thailand tumbuh 9,37 persen.
Sebelumnya, Direktur BEI Samsul Hidayat mengatakan komitmen pemerintah dalam melakukan reformasi struktural menjadi salah satu hal yang memberi dampak positif bagi industri pasar modal.
"Lihat saja, program-program pemerintah berjalan cukup baik, belanja pemerintah juga membaik sehingga ada harapan perbaikan infrastruktur. Kondisi itu yang menjaga industri pasar modal," ujarnya.
Ia menambahkan, kinerja IHSG BEI yang positif di sepanjang tahun dibandingkan dengan bursa saham negara lainnya diharapkan mendorong perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) sehingga menambah pilihan investor menginvestasikan dananya di pasar modal.
ANTARA