TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan sejauh ini kuota haji nasional masih tetap seperti tahun lalu. Namun pemerintah terus mengupayakan untuk bisa menambah 10 ribu lagi.
"Kuota haji kita tetap seperti tahun lalu, tapi kita terus berupaya memohon tambahan 10 ribu kepada pemerintah Arab Saudi untuk keberangkatan haji tahun ini," ujarnya saat membuka rapat kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Rabu, 20 April 2016.
Dia berharap upaya pemerintah Indonesia yang terus melakukan lobi ke Kerajaan Arab Saudi untuk meminta tambahan kuota haji sebanyak 10 ribu jemaah dari kuota haji nasional yang ditetapkan tahun ini sebanyak 168.800 jemaah membuahkan hasil. "Kalau bisa didapat penambahan kuota haji ini, akan dibagi secara profisional," katanya.
Dia mengakui minat masyarakat di daerah Kalimantan Selatan untuk menunaikan ibadah haji sangat besar, sehingga antreannya mencapai puluhan tahun. "Kita sangat bersimpati, tapi semua harus bisa sabar. Sebab, pemerintah terus mengupayakan penambahan kuota haji ini hingga mendekati hari H musim haji," tuturnya.
Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Selatan H Muhammad Tambrin mengungkapkan, dari persentase penduduk muslim yang mencapai 96,67, daerah ini diberi kuota haji sebanyak 3.050 orang. Menurut dia, terhitung sejak 18 April 2016 ini, masyarakat muslim yang menabung untuk menunaikan ibadah haji sudah mencapai 86.749 orang.
"Kalau melihat kuota haji kita yang berangkat setiap tahun, berarti panjang antrean haji di daerah kita sudah mencapai 28 tahun lamanya," ucap Tambrin.
Dengan lamanya antrean keberangkatan haji ini, kata dia, maka masyarakat memang benar-benar diuji kesabaran dan imannya, di mana panggilan Allah merupakan hakikat untuk bisa menunaikan ibadah rukun Islam yang kelima ini. "Memang benar-benar diuji kesabaran masyarakat kita untuk pergi haji saat ini, tapi kita meyakini semuanya memahami itu. Sebab, ini kehendak Allah SWT," ujarnya.
ANTARA