TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu, 20 April 2016, melemah setelah tiga hari berturut-turut menguat. IHSG turun 0,12 persen atau 5,68 poin ke level 4.876,25.
Kepala Riset NHK Indonesia Reza Priyambada mengatakan penguatan selama tiga hari ke belakang tidak diikuti peningkatan volume yang cukup tinggi. Sebab, ada aksi jual memanfaatkan kenaikan sebelumnya. "Dari pola yang terbentuk memungkinkan terjadinya koreksi," kata Reza dalam siaran persnya, Rabu, 20 April 2016.
Reza menambahkan, imbas bursa saham global yang melanjutkan kenaikannya diharapkan dapat mengimbangi potensi profit taking tersebut. "Sehingga pelaku pasar masih dapat bertahan," ujarnya.
Kemarin, indeks ditutup menguat 0,34 persen atau 16,40 poin ke posisi 4.881,93 dari pembukaan pada level 4.875,50. Pada perdagangan hari ini, Reza memprediksi IHSG support pada kisaran 4.856-4.868 dan resisten 4.899-4.911.
Baca: BPJT Optimistis Tol Trans-Jawa Selesai 2018
Analis dari First Asia Capital, David Sutyanto, mengatakan IHSG masih berpeluang menguat dalam rentang terbatas pada perdagangan, Rabu, 20 April 2016. IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dengan support pada posisi 4.870 dan resisten pada 4.910 cenderung positif.
"Pasar digerakkan dengan rilis laba 1Q16 sejumlah emiten yang keluar menjelang akhir April," ucap David dalam keterangan tertulis, Rabu, 20 April. Bank Indonesia pada pertemuan pekan ini diperkirakan tetap menahan BI Rate pada angka 6,75 persen, turut menopang sentimen positif pasar.
Menurut David, saham pertambangan dan energi berpeluang melanjutkan tren bullish. Penguatan rupiah atas dolar Amerika Serikat turut menopang sentimen positif atas saham sektor properti dan konsumsi.
VINDRY FLORENTIN