TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo dijadwalkan berangkat ke Inggris pada Selasa, 19 April 2016, untuk menjalin kerja sama di sektor ekonomi kreatif. "Ini kesempatan bagi industri kreatif di Indonesia untuk menciptakan ruang kreatif baru," ucap Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf saat konferensi pers di Jakarta, Selasa, 12 April 2016.
Triawan mengatakan Presiden akan membahas kerja sama sektor riil dengan Inggris. Nantinya, industri kreatif di Inggris akan berbagi pengetahuan dan jaringan kepada pelaku industri kreatif di Indonesia. Hal ini adalah kolaborasi yang akan menguntungkan kedua negara.
Menurut Triawan, potensi industri kreatif di Indonesia sangat besar. Selain menciptakan lapangan kerja, industri kreatif mampu memacu pertumbuhan ekonomi nasional. "Kami butuh banyak mitra kerja untuk mengembangkan ekonomi kreatif," ujarnya.
Direktur Kesenian dan Industri Kreatif British Council Indonesia Adam Pushkin menuturkan pihaknya telah lama menjalin kerja sama dengan Indonesia. Saat ini sedang mengembangkan kerja sama di bidang digital culture. Nantinya, seniman Indonesia akan ambil bagian di Digital Design Weekend yang diadakan di V&A Museum, London, pada September 2016.
Sementara itu, sebagian besar pelaku ekonomi kreatif berharap Badan Ekonomi Kreatif dapat mendatangkan kerja sama riil. Caranya dengan meningkatkan pangsa pasar serta volume perdagangan produk barang dan jasa ekonomi kreatif. Data Kementerian Perdagangan menunjukkan industri kreatif, seperti fashion muslim khas Indonesia, telah berhasil memperoleh pangsa pasar di tingkat global. Nilai ekspornya mencapai US$ 15,3 juta per tahun.
AVIT HIDAYAT