TEMPO.CO, Sidoarjo - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyatakan pasokan listrik di wilayah Jawa Timur mengalami surplus sebesar 2.600 MW. Dengan kondisi ini, Jawa Timur diharapkan menjadi katalisator pembangunan ekonomi bagi daerah lain.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan Bali PT PLN Amin Subekti mengatakan pasokan listrik di wilayahnya saat ini mencapai 8.600 MW. Sedangkan beban puncak 6.000 MW.
"Artinya, Jawa Timur surplus lebih dari 2.000 MW," katanya di Sidoarjo, Rabu, 23 Maret 2016.
Menurut Subekti, sumber listrik di Jawa Timur dipasok dari PLTU di Probolinggo, Tuban, Gresik, dan Pacitan. Dengan pasokan listrik berlebih, dia menambahkan, "Bila ada pembangkit yang bermasalah, pasokan itu nantinya bisa menggantikan."
Di samping itu, surplus listrik bisa membuka peluang bagi industri. "Kalau industri mau berinvestasi, bisa mencari daerah yang wilayah pasokan listriknya lebih, seperti Pasuruan, Sidoarjo, dan Gresik."
Subekti menambahkan, dalam kondisi surplus listrik, PLN memperkuat sistem jaringan transmisi atau penguatan gardu induk. Hal itu dilakukan supaya sistem jaringan listrik semakin kuat.
Di Sidoarjo, Subekti meresmikan Gardu Induk (GI) Sambikerep berkapasitas 2 x 60 MVA, GI Porong Baru 60 MVA, dan up rating GI Bulukandang dari 30 MVA menjadi 60 MVA. Penambahan GI diharapkan meningkatkan dan menambah pasokan listrik di wilayah Surabaya dan Sidoarjo.
NUR HADI