TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 14 perusahaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) Indonesia mengikuti pameran Centrum for Boroautomation, Informationstechnologieund Telekommunikation (CeBIT) 2016 di Hannover, Jerman.
Hal itu disampaikan Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian Zakiyudin berdasarkan laporannya dari Jerman.
“Program ini merupakan bentuk kerja sama antara Kementerian Perindustrian dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hamburg, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin,” kata Zaki melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa, 22 Maret 2016.
Ia menyebutkan, 14 perusahaan ICT Indonesia yang terlibat ialah Agate International (Agate Studios), Amirage International (J-Spot Augmented Reality), Anantarupa Nabha Sparsham Deeptam (Anantarupa Studio), dan Evolusi Teknologi Semesta (Data Driven Asia).
Kemudian Delapan Sebelas Indonesia (i-811), DreambenderIndonesia (Isara), Dua Empat Tujuh (Solusi 247), Fusi Global Teknologi, Microelectronics Center ITB, Mitra IntegrasiKomputindo, Sydeco, Sentra Studio Indonesia (Global e-Learning), dan Virkea Empressa Utama.
Dari keikutsertaan pameran yang diselenggarakan pada 14-18 Maret 2016, kata Zaki, perusahaan ICT Indonesia berhasil menjalin berbagai kerja sama bisnis dan MOU dengan mitra dari negara-negara Eropa, Asia, dan Amerika.
Estimasi kesepakatan bisnis mencapai US$ 1.338.000 dan 550 ribu euro atau sekitar Rp 26,23 miliar dari total 141 kontrak dagang. “Untuk 14 Perusahaan ICT Indonesia, Kemenperin memfasilitasi booth seluas 72 meter persegi, sedangkan tiga perusahaan lainnya difasilitasi ITPC Hamburg dengan luas 18 meter persegi,” ujar Zaki.
Selanjutnya, untuk memperluas jejaring dan memfasilitasi pelaku usaha Indonesia dalam memasuki pasar Eropa, KJRI Hamburg bekerja sama dengan ITPC Hamburg dan perusahaan ICT Indonesia berbasis di Hamburg. “Seluruh perusahaan ICT Indonesia yang menjadi co-exhibitor dalam pameran CeBIT 2016 mempresentasikan berbagai produk inovatif kompetitif di hadapan para pelaku bisnis internasional,” tuturnya.
ANTARA