TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jembatan Tayan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yudha Handita mengatakan Jembatan Tayan di Kalimantan Barat telah siap diresmikan.
Jembatan senilai Rp 1,028 triliun tersebut telah diuji coba dilalui kendaraan. Pembukaan tersebut telah dilakukan Kementerian PUPR sejak 19 Februari 2016.
“Kami telah melakukan open traffic bagi pengguna jalan. Uji coba dilakukan selama 2 minggu dan tidak ditemukan masalah sehingga penggunaan jembatan kita lanjutkan hingga saat ini,” ujar Yudha dalam siaran pers Kementerian PUPR, Senin, 21 Maret 2016.
Dalam rangka persiapan peresmiannya, ujar Yudha, Jembatan Kapuas Tayan ditutup sementara sejak Senin, 21 Maret 2016, pukul 00.00 hingga keesokan harinya. Dia menuturkan, selama 2 hari, para pengendara yang akan melintas diminta menggunakan kapal feri yang disediakan PT ASDP.
Sebelum ada Jembatan Kapuas Tayan, kata dia, penyeberangan untuk orang dan motor menggunakan motor tambang (perahu klothok) dengan waktu tempuh lebih dari 10 menit, ditambah waktu antrenya. Sedangkan roda empat atau truk menggunakan kapal feri dengan waktu tempuh 20 menit plus waktu antrenya.
Pemerintah mengalokasikan dana Rp 740 miliar untuk membangun jembatan yang menjadi penghubung antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah ini. Dari total dana, 90 persen berasal dari pinjaman pemerintah Cina dan 10 persen anggaran negara. Pemerintah juga sedang mengerjakan jalan akses Jembatan Tayang sepanjang 3,4 kilometer. Nilai kontraknya sebesar Rp 134 miliar.
Jembatan yang dibangun dengan melintasi Sungai Kapuas ini diharapkan meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat di Kalimantan Barat. Jembatan terpanjang di Kalimantan ini juga dapat dikembangkan menjadi daerah wisata karena memiliki pemandangan yang menarik.
BAGUS PRASETIYO