TEMPO.CO, Jakarta - PT Blue Bird Tbk meminta kebijakan yang setara kepada pemerintah terkait masih beroperasinya jasa transportasi berbasis aplikasi.
"Kami siap bertanding secara adil. Tolong buat kesetaraan. Apapun yang disetarakan, kami akan mengikutinya," kata CEO Blue Bird Group, Sigit Priawan Djokosoentono, dalam jumpa media di Jakarta, pada Jumat, 19 Maret 2016.
Menurut dia, sudah semestinya perusahaan taksi atau penyedia angkutan lain mengikuti peraturan yang berlaku. "Kontrol tarif juga harus sama. Mereka kok bisa pakai pelat nomor hitam kalau beroperasi? Perusahaan transportasi kan harus memilik pool," kata Sigit. "Pokoknya disetarakan."
Ia mengatakan, Blue Bird perlu berdiskusi dengan pemerintah untuk meluruskan masalah ini. "Kami perlu diskusi dengan pemerintah. Kami tidak mau ini dijadikan contoh karena nanti bisa merembet ke jasa transportasi lain," ujar dia.
Sebelumnya, beberapa hari yang lalu, ribuan sopir taksi melakukan aksi unjuk rasa menolak keberadaan angkutan berbasis aplikasi dan meminta pemerintah menutup aplikasi Grab dan Uber.
ANTARA