TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyerap dana Rp 16,2 triliun dari lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp 22 triliun.
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, 16 Maret 2016, menyebutkan hasil lelang yang dilakukan ini memenuhi jumlah indikatif Rp 12 triliun dan target maksimal Rp 18 triliun.
Dari lelang tersebut, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN12170302 mencapai Rp 1,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,26235 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 2 Maret 2017 mencapai Rp 2,14 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi mencapai 6,05 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,75 persen.
Untuk seri FR0053, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 4,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,33986 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juli 2021 mencapai Rp 7,13 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi, yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen, mencapai 7,27 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,75 persen.
Untuk seri FR0073, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 2,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,21419 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2031 mencapai Rp 4,78 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi, yang mempunyai tingkat kupon 8,75 persen, mencapai 8,17 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,75 persen.
Untuk seri FR0072, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 4,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,24995 persen. Penawaran untuk obligasi, yang jatuh tempo pada 15 Mei 2036, mencapai Rp5,75 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi, yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen, mencapai 8,2 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,6 persen.
Untuk seri FR0067, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 2,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,63481 persen. Penawaran untuk obligasi, yang jatuh tempo pada 15 Februari 2044, mencapai Rp 2,25 triliun.
Imbal hasil terendah, yang masuk untuk seri obligasi, yang mempunyai tingkat kupon 8,75 persen, mencapai 8,55 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,8 persen.
ANTARA