TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tata Tertib Niaga Kementerian Perdagangan Widodo mengaku saat ini pihaknya banyak menemukan peternak menyuntikkan antibiotik ke sapi perah dengan obat antimikroba.
"Antibiotik itu seharusnya digunakan untuk manusia, bukan ke hewan ternak," tutur Widodo di kantornya, Selasa, 15 Maret 2016. Menurut dia, para peternak bahkan menyuntikkan sendiri obat antibiotik itu ke sapinya.
Menurut Widodo, peternak berharap suntikan antibiotik itu bisa memicu pertumbuhan hewan ternaknya. Namun, kata dia, hal itu justru mengakibatkan semua produk susu yang dihasilkan sapi perah mengandung residu antibiotik.
"Artinya, konsumen tidak hanya memakan daging hewan ternak, tapi juga mengkonsumsi residu antibiotik," ujarnya.
Widodo mengatakan Kementerian berencana melakukan pengetatan dan pengontrolan terhadap penjualan antibiotik, termasuk soal distribusi antibiotik di Indonesia. "Hal ini sangat memprihatinkan karena peningkatan kasus resistansi antimikroba juga terjadi pada hewan ternak,” katanya.
Menurut Widodo, saat ini Kementerian berencana meningkatkan perlindungan terhadap konsumen. Salah satunya dengan menggelar diskusi publik agar masyarakat menjadi lebih kritis, cerdas, dan berhati-hati dalam mengkonsumsi antibiotik.
AVIT HIDAYAT