TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, Kementerian Perhubungan sudah mengalokasikan anggarannya untuk memulai pengerjaan reaktivasi jalur kereta dari Rancaekek, Kabupaten Bandung menuju Tanjungsari, Sumedang. “Alokasinya Rp 29 miliar,” kata dia di Bandung, Selasa, 8 maret 2016.
Dedi mengatakan, dengan kucuran anggaran itu pembangunan fisik reaktivasi jalur kereta itu akan dimulai tahun ini. “Pembangunannya sudah bisa mulai fisiknya karena DED (Detil Engineering Design) trase dan jembatan sudah kita selesaikan 2015,” kata dia.
Jalur kereta itu akan menggunakan jalur lama. “Trasenya masih yang lama, lahannya milik PT Kereta Api, sekarang sedang proses penertiban,” kata Dedi.
Menurut Dedi, pembagian tugas sudah disepakati bersama. “Fisik jalur keretanya dilakukan Kementerian Perhubungan, kalau ada perubahan trase atau stasiun sehingga butuh pembebasan lahan, kita akan alokasikan,” kata dia.
Dedi mengatakan, target reaktivasi jalur kereta itu tahun ini pada penertiban lahan. “Pembangunannya simultan saja, trase mana yang lebih berpotensi tidak terjadi konflik kita segera bangun,” kata dia.
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II Bandung Zunerfin mengatakan, penertiban lahan untuk reaktivasi jalur Rancaekek-Tanjungsari masih dibahas. “Kami akan bahas bersama,” kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 8 Maret 2016.
Zunerfin mengatakan, rute reaktivasi itu mayoritas menggunakan jalur lama. “Secara umum ya, tapi tidak tertutup kemungkinan ada short-cut kalau tidak memungkinkan menggunakan jalur lama,” kata dia.
AHMAD FIKRI