TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengimbau kepala daerah untuk menghubunginya jika menemui masalah dalam pengembangan industri. "Pemda baik provinsi dan kabupaten sangat berperan dalam mengembangkan industri. Saya tegaskan jika gubernur dan bupati temui masalah, hubungi saya. Kemenperin siap bersinergi dan memfasilitasi industrilisasi di daerah," ujar Saleh Husin dalam rilisnya saat membuka Rapat Koordinasi Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) di Surakarta, Rabu, 24 Februari 2016.
Saleh mengatakan sumbangan industri pengolahan non-migas terhadap ekonomi nasional terus meningkat. Jika pada kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) 2014 sebesar 17,89 persen, kemudian membaik menjadi 18,18 persen pada 2015.
Industrialisasi di luar Jawa juga terus menggeliat. Kementerian Perindustrian mencatat kontribusi industri pengolahan di luar Jawa sebesar 29,27 persen pada 2014 dan setahun berikutnya menembus angka 30,75 persen.
Bertema "Pemerataan dan Penyebaran Industri Melalui Pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri, Kawasan Industri, dan Sentra Industri Kecil Menengah", rakor digelar dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Hadi pula dalam rakor tersebut Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat, dan Dirjen PPI Imam Haryono.
Data BPS yang diolah Kemenperin menunjukkan pergeseran kontribusi industri di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Sumbangan industri Pulau Jawa terhadap PDB sebesar 58,51 persen pada 2014, menyusut sedikit menjadi 58,29 persen pada 2015.
Sedangkan Bali dan Nusa Tenggara memberi kontribusi yang terus bertambah. Dari 2,5 persen di 2014 menjadi 3,06 setahun kemudian. "Diharapkan, kontribusi wilayah di luar Pulau Jawa akan terus ditingkatkan dari 30.75 persen pada tahun 2015 menjadi sekitar 40 persen pada tahun 2035. Karena industri di Jawa ikut mempunyai nilai tambah untuk sektor industri nonmigas," ujar Saleh.
Dirjen PPI Imam Haryono mengatakan Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik telah ditetapkan jadi kawasan industri di Pulau Jawa. "JIIPE dijadikan acuan dalam pembangunan kawasan industri prioritas di luar Jawa," ujarnya.
Terkait dengan sentra industri kecil dan menengah, saat ini Direktorat Pengembangan Wilayah Industri III sedang memfasilitasi pembangunan Sentra IKM di Kabupaten Sumbawa, Kupang, dan Sikka serta membantu fasilitasi penyusunan rencana pembangunan sentra IKM di Bangkalan, Pamekasan, dan Majalengka.
ARIEF HIDAYAT