TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis ini berpeluang bergerak di teritori positif. Menurut analis dari First Asia Capital, David Sutyanto, penguatan harga minyak mentah akan kembali memicu spekulasi beli atas saham sektoral berbasiskan komoditas.
Menurut David, IHSG akan bergerak dalam rentang konsolidasi pada 4.610-4.680. "Selain penguatan harga minyak mentah, sentimen pasar juga akan digerakkan dengan sejumlah isu individual emiten terkait dengan rilis laba 2015," kata David dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 Februari 2016.
Pada perdagangan Rabu, IHSG bergerak fluktuatif dalam rentang 46 poin, sempat terkoreksi 27 poin tapi berhasil tutup flat di 4.657,722. Saham-saham perbankan dan jasa konstruksi yang sehari sebelumnya tertekan kemarin berhasil rebound. Sedangkan saham tambang dan perkebunan terkoreksi setelah harga komoditas tambang dan perkebunan kembali terkoreksi menyusul koreksi harga minyak mentah.
David berujar pergerakan IHSG tersebut terjadi di tengah pasar saham Asia yang bergerak di teritori negatif. Indeks The MSCI Asia Pacific kemarin koreksi 0,9 persen. Pasar memanfaatkan koreksi yang terjadi dalam beberapa sesi sebelumnya untuk kembali mengakumulasi saham sektoral yang diuntungkan dengan tren pelonggaran likuiditas Bank Indonesia (BI).
Sementara Wall Street tadi malam berhasil tutup di teritori positif setelah koreksi hingga 1 persen di awal perdagangan. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,32 persen dan 0,44 persen tutup di 16.484,99 dan 1.929,80. Hal ini terutama dipicu pergerakan harga minyak mentah yang relatif stabil di kisaran US$ 32 per barel tadi malam. Saham-saham pertambangan dan teknologi menjadi penopang penguatan di Wall Street.
DESTRIANITA K.