Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan Diprediksi 6,9 Persen

image-gnews
Sejumlah pekerja tengah menyelesaikan pembangunan apartemen di kawasan Jalan Ratulangi Makassar, 9 Juni 2015. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memperkirakan pembangunan apartemen lorong, dengan konsep minimalis diperkirakan menelan dana hingga Rp200 juta per unit.TEMPO/Iqbal Lubis
Sejumlah pekerja tengah menyelesaikan pembangunan apartemen di kawasan Jalan Ratulangi Makassar, 9 Juni 2015. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memperkirakan pembangunan apartemen lorong, dengan konsep minimalis diperkirakan menelan dana hingga Rp200 juta per unit.TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.COMakassar - Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan memprediksi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan pertama 2016 mencapai 6,9 hingga 7,9 persen. Sedangkan secara keseluruhan selama 2016 sebesar 7,5 hingga 8,5 persen.

“Angka pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan masih di atas rata-rata nasional,” kata Deputi Kepala Perwakilan BI Sulawesi Selatan Causa Iman Karana usai meliris evaluasi kinerja ekonomi Sulawesi Selatan 2015 dan prediksi ekonomi 2016 di Kantor BI, Selasa, 23 Februari 2016.

Menurut Causa, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan selama periode 2015 sebesar 7,15 persen. Angka itu menurun dibandingkan 2014 yang mencapai 7,54 persen. Penyebabnya adalah belum membaiknya kondisi ekonomi global, yang berdampak pada kinerja ekonomi Sulawesi Selatan.

Causa menjelaskan, pada 2016 kondisi ekonomi global belum benar-benar stabil. Harga minyak dunia juga terus mengalami penurunan. Demikian pula nilai tukar rupiah belum kembali normal. Sedangkan masalah di dalam negeri adalah masih kurang harmonisnya kebijakan ekonomi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Causa mengharapkan harmonisasi kebijakan harus menjadi perhatian pemerintah. Tidak saja antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, tapi juga pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota. “Harmonisasi kebijakan sangat penting guna menunjang program pembangunan, termask di bidang infrastruktur,” ujarnya.

Meski begitu, Causa mengatakan ada beberapa faktor yang bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan. Di antaranya konsumsi masyarakat maupun belanja pemerintah serta investasi. Hadirnya sektor usaha baru juga menjadi salah satu faktor pendorong ekonomi.

Adapun bidang ekspor belum bisa banyak diharapkan, karena masih terjadi perlemahan ekonomi di sejumlah negara tujuan. Selain itu, harga komoditi andalan Sulawesi Selatan, seperti nikel, sedang turun di pasar ekspor. “Bila bidang ekspor kembali membaik, maka sagat membantu percepatan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan,” ucap Causa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Causa meminta perhatian Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan maupun pemerintah kabupaten dan kota lebih memberikan perhatian pada pembangunan industri pengolahan. Terutama sektor kelautan yang masih sangat minim. “Perlu segera diberdayakan karena menjadi faktor pendukung pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.

Pengamat Ekonomi dari Univesitas Hasanuddin Hamid Paddu mengatakan meski pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan pertama diprediksi masih pada angka 7 persen, tapi memasuki triwulan kedua bisa tumbuh lebih cepat.

Selain bidang investasi, kata Hamid, konsumsi rumah tangga masih memberikan kontribusi paling besar. Demikian pula belanja pemerintah. “Sekarang tender proyek sudah dimulai, penyerapan APBN di Sulawesi Selatan selama Februari sudah mencapai enam persen," katanya.

Ihwal harmonisasi kebijakan, Hamid mengatakan apa yang dikeluarkan pemerintah pusat sebagai respon atas tuntutan kalangan dunia usaha. Kebijakan itu perlu didukung oleh semua pihak, termasuk pemerintah provinsi hingga kabupaten dan kota.

IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 jam lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 jam lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

5 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 jam lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

10 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

11 jam lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

14 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.


Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).


Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.